Globalisasi yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang keragaman budaya dan sosial di Indonesia menjadi pondasi yang kuat untuk membangun persatuan dan kesatuan. Generasi saat ini yang diharapkan dapat memahami lebih mengenai perubahan gobalisasi, generasi yang siap menjawab setiap petanyaan-pertanyaan besar. Generasi yang siap menjelajahi setiap perubahan yang ada , generasi khususnya mahasiswa saat ini dapat menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Selain itu, pemahaman mengenai sejarah dan juga nilai-nilai budaya Nusantara akan membentuk pondasi moral yang kuat bagi mahasiswa dalam menghadapi dilema etika dan keadilan sosial. Dengan menggali kembali warisan intelektual dan spiritual yang kaya dari Nusantara, mahasiswa dapat menemukan inspirasi untuk mengembangkan solusi yang holistik dan inklusif terhadap berbagai masalah kompleks yang dihadapi oleh bangsa ini. Maka dari itu memperluas wawasan Nusantara sangatlah penting bagi mahasiswa, wawasan Nusantara akan membantu mahasiswa membuka peluang bagi dirinya untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu dan berinovasi dalam menanggapi tantangan global seperti perubahan iklim, keberlanjutan, dan ketimpangan ekonomi.
Pengertian menurut para ahli :
- Prof. Wan Usman
Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
- Munadjat Danusaputro, 1981
Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.
- Menurut GBHN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Nusantara, sebagai pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya, geografi, sejarah, dan potensi ekonomi Indonesia, memiliki peran krusial dalam pembentukan mahasiswa sebagai agen perubahan positif di masa depan. Hal ini tidak hanya memperluas cakrawala intelektual mereka, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan identitas bangsa dan tanggung jawab sosial. Sebagai mahasiswa, memiliki wawasan yang kuat tentang Nusantara tidak hanya menambah nilai akademis, tetapi juga membuka pintu untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Oleh karena itu, Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa perlu memahami kekayaan budaya, sejarah, dan keanekaragaman alam Indonesia. Melalui organisasi kampus yang berfokus pada kegiatan dan proyek yang berhubungan dengan wawasan nusantara, mahasiswa dapat belajar secara langsung mengenai berbagai tradisi lokal, masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada wawasan Nusantara terdapat beberapa asas yang mampu membantu untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang memahami serta dapat mengimplementasikan wawasan nusntara di kehidupan sehari-hari. Namun, kali ini saya akan membahas dua asas yang berkaitan dengan opini saya mengenai "hubungan organisasi " yang di jalankan di kampus merupakan salah satu perwujudan wawasan Nusantara yang sudah di implementasikan oleh mahasiswa di lingkungan kampus.
- Asas pertama adalah asas solidararitas, Dimana asas ini menarapkan rasa saling percaya, kekompakan dalam sebuah organisasi, dan juga memiliki persamaan tujuan dari setiap masing-masing individu. Contonya dalam sebuah organisasi, setiap kegiatan atau event yang ada, individu yang ada pada sebuah kelompok memiliki tujuan yang sama yakni menyukseskan kegiatan tersebut.
- Asas yang kedua adalah asas kerja sama, Dimana asas ini sama pentingnya dengan asas sebelumnya. Pada asas ini harus adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan menciptakan kerjasama antar elemen Masyarakat. Contohnya pada organisasi, saling membantu sama lain, memberika inisiatif yang lebih banyak agar kegiatan cepat terselesaikan.
Partisipasi dalam organisasi semacam ini juga membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dan pengelolaan proyek. Mereka dapat belajar bagaimana menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata, seperti mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, kampanye kesadaran lingkungan, atau mempromosikan seni dan budaya daerah.
Dengan kata lain, melalui partisipasi aktif dalam organisasi kampus yang mempromosikan wawasan nusantara, mahasiswa tidak hanya mengembangkan diri secara pribadi dan profesional, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan bangsa dengan mempertahankan dan menghargai kekayaan budaya dan alam Indonesia. Hal ini menjadikan mereka sebagai agen perubahan positif yang siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Oleh karena itu, memperluas wawasan Nusantara tidak hanya merupakan tanggung jawab intelektual, tetapi juga kewajiban moral bagi setiap mahasiswa Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai ini dalam pendidikan tinggi, kita tidak hanya menghasilkan lulusan yang berpengetahuan luas, tetapi juga pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan berkomitmen pada kebaikan bersama. Sehingga, mari kita menjadikan Wawasan Nusantara sebagai landasan utama dalam perjalanan akademis kita, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berdaya saing global, dan bermartabat. Hubungan berorganisasi di kampus merupakan salah satu aspek penting dalam pengalaman mahasiswa. Organisasi kampus tidak hanya menyediakan platform untuk pengembangan diri dan kegiatan sosial, tetapi juga berpotensi untuk memperluas wawasan mahasiswa terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk wawasan nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H