Perkembangan ilmu pengetahuan tak pernah terlepas dari sejarah peradapan manusia tak terkecuali sejarah filsafat ilmu, filsafat itu sendiri muncul sejak ribuan tahun yang lalu dimana akal manusia masih di hadapkan pada ruang dinamika pemikiran yang sederhana dan permasalahan yang tak begitu kompleks seperti saat ini.
Sebagai makhluk yang berakal, manusia selalu diliputi oleh hasrat ingin tahu semakin kuat, maka semakin banyak pengetahuan proses pengumpulan. Pengetahuan adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh manusia sejak usia dini sampai saat dia meninggal dunia. Maka dengan cara berfikirlah mereka bisa menuntaskan rasa ingin tahu tersebut dan dengan berfikir berarti manusia telah menyusun silogisme dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dan menghilangkan rasa penasaran itu atau untuk mengetahui tentang pengetahuan, karena pengetahuan itu harus di tandai dengan fakta karena apabila tak di sertai dengan adanya fakta itu hanyalah seperti angan-angan atau fatamorgana.
Pengetahuan ilmiyah itu mempunyai 4 unsur yaitu :
1. Objektif
2. Logis
3. Empiris
4. Verifikasi
-> Dimana pengertian objektif adalah sikap yang lebih pasti, bisa diyakini ke absahannya, namun bisa juga melibatkan perkiraan dan asumsi serta dapat di sertai dengan adanya fakta atau data.
-> Logis merupakan sesuatu yang bisa diterima oleh akal fikiran dan yang sesuai dengan logika atau kebenaran menurut penalaran.
Contohnya : seperti perhitungan dalam pembelajaran matematika.
~> Empiris yaitu suatu gagasan yang bersifat rasional yang di bentuk oleh seorang melalui pengalaman atau suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadian.