Lihat ke Halaman Asli

PEMUDA INDONESIA

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Fun Cooking Dapat Mengembangkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Diperbarui: 24 November 2022   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain adalah suatu strategi untuk mengembangkan aspek perkembangannya. Hakikatnya, apapun pembelajaran yang disampaikan kepada anak-anak akan lebih menarik jika disampaikan sambil bermain karena sejatinya proses itu lebih baik dari pada hasilnya. Pada abad 21 ini adalah masa dimana pembelajaran berpusat pada anak tanpa intervensi dari guru, sehingga anak mempunyai peluang besar dalam memainkan daya imajinasinya.

Orang tua maupun guru memiliki peranan penting dalam menstimulasi anak agar menjadi anak yang berkarakter. John Locke(1), memandang anak sebagai kertas putih. Teori ini memandang bahwa pada saat lahir anak tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa, lingkunganlah yang membentuk dan memberi warna pada kertas putih.

Sejak dini, ajaklah anak-anak berperan aktif dalam setiap kegiatan yang ada di dalam rumah, salah satunya yaitu fun cooking. Fun cooking adalah kegiatan mengolah bahan makanan yang menyenangkan anak. Selaras dengan pembelajaran abad 21 yaitu soft skill atau keterampilan atau lebih  lebih dikenal dengan istilah 4C, yaitu Critical Thinking (berpikiran kritis), Collaboration (kemampuan bekerja sama), Communication (kemampuan berkomunikasi), Creativity (kreatifitas). Jadi, dengan kegiatan fun cooking mencakup pembelajaran 4C.

Kegiatan bermain fun cooking juga dapat meningkatkan enam aspek perkembangan anak usia dini diantaranya adalah aspek perkembangan nilai agama dan moral, aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan sosial emosional dan aspek perkembangan seni.

1. Aspek Perkembangan Nilai Agama Dan Moral

Nilai agama dan moral adalah perilaku anak didalam lingkungannya sesuai dengan agama yang dianutnya. Orang tua dan keluarga memilik andil yang besar dalam membentuk perilaku anak dalam bersosial. Diantara nilai agama dan moral yang tertuang dalam STTPA Kurtilas adalah bersyukur dan penolong.

Kegiatan fun cooking mengajarkan anak untuk mensyukuri setiap makanan yang bisa dinikmati serta bersikap saling menolong yang dimulai dari dalam keluarga. Anak terbiasa membantu pekerjaan yang ada di rumah, begitu juga dengan memasak bersama ibu di dapur. Pembiasaan-pembesiaan sekecil apapun akan berdampak sangat luar biasa dikehidupannya kelak.

2. Aspek Perkembangan Fisik Motorik

Kegiatan fun cooking lebih banyak melibatkan motorik halus. Menurut Sujiono(2), gerakan motorik halus yaitu suatu Gerakan yang hanya melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh, yaitu seperti keterampilan dalam menggunakan jari-jari tangan dan gerakan yang dilakukan oleh pergelangan tangan dengan tepat. Selaras dengan STTPA Permendikbud No. 137 Tahun 2014, motorik halus mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.

Kegiatan fun cooking banyak sekali aktifitas yang melibatkan koordinasi otot otot kecil dan mata, diantaranya adalah memegang sendok, memegang gelas untuk menuangkan air, mengambil atau memasukkan bahan serta mencetak adonan.


3. Aspek Perkembangan Bahasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline