Lihat ke Halaman Asli

Indah Dwi Rahayu

Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

Terus Rawat Pesisir Morowali, IMIP Kembali Tanam 1.750 Pohon Mangrove

Diperbarui: 13 Desember 2021   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi penanaman mangrove oleh PT IMIP bersama beberapa pihak yang terlibat. Sumber foto: kumparan/Palu Poso

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) masih konsisten dalam upaya melestarikan lingkungan lewat rehabilitasi mangrove. Rehabilitasi mangrove senyatanya adalah bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena melihat hutan mangrove di Indonesia banyak yang rusak.

Mendukung program pemerintah, IMIP mulai menanam mangrove dari tahun 2018, seiring dengan program rehabilitasi 250.000 lahan mangrove di Indonesia. IMIP menanam telah lebih dari 20.000 bibit mangrove dan juga menyiapkan lahan 30 ribu ha untuk rehabilitasi. Hal ini dikonfirmasikan oleh Koordinator Divisi Komunikasi dan Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan. 

Melanjut program tersebut, IMIP kini kembali menanam 1.750 pohon mangrove di Desa Fatufia, di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada Minggu (12/12).

Dalam aksi penanaman mangrove ini, PT IMIP bergabung bersama Organisasi Pencinta Lingkungan Hidup (OPLH) Agathis turut melibatkan elemen masyarakat sekitar dari mulai organisasi pemuda, mahasiswa politeknik, hingga masyarakat yang peduli terhadap isu lingkungan seperti KKPG (Komunitas Karyawan Pendaki Gunung), Pejalan Morowali, Gondrong Morowali, Babinsa Desa Fatufia, dan personel Polsek Bahodopi.

Mewakili manajemen PT IMIP, Koordinator Community Development (Comdev-CSR), Raden Tommy A Prayogo mengatakan dalam upaya pelestarian lingkungan, PT IMIP biasa berkolaborasi dengan beberapa organisasi lingkungan yang ada di Morowali. Hal ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat di Morowali tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan.

Lebih lanjut, Comdev-CSR PT IMIP yang akrab disapa Tommy ini berkata bahwa upaya pemeliharaan mangrove merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk mencegah perubahan iklim, sehingga masyarakat dan makhluk hidup yang ada di pesisir Morowali bisa bertahan dengan perubahan iklim.

Tommy juga menyebutkan bahwa ke depannya PT IMIP akna terus melakukan aksi-aksi positif seperti pelestarian ini demi mimpi menjadikan Morowali menjadi lingkungan yang lebih baik lagi. 

Di tempat yang sama, Ketua OPLH Agathis, Dinul Nugraha juga menguraikan manfaat dari penanaman mangrove selain untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim yaitu diantaranya melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir, memperbaiki habitat di pantai dan mengurangi energi gelombang. 

Upaya pelestarian lingkungan mangrove ini mempunyai tema ulang tahun OPLH Agathis yang ke-3 yaitu "sinergi, eksistensi untuk lestari".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline