Lihat ke Halaman Asli

Indah Dwi Rahayu

Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

Kebutuhan EV Nasional dan Dunia akan Disokong Kawasan Industri Morowali

Diperbarui: 16 September 2021   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Sumber foto: liputan6.com.

Persiapan Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik dunia semakin terlihat. Dengan adanya klaster baterai EV di PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) yang ditargetkan bisa memproduksi 240.000 metrik ton nikel ini dapat memenuhi kebutuhan katoda untuk kendaraan listrik tidak hanya di Indonesia namun juga dunia.

Klaster baru PT IMIP yaitu klaster baterai EV diungkap oleh Alexander Barus selaku CEO PT IMIP bakal dihuni oleh empat perusahaan berbeda yang akan memproduksi nikel sulfida (Ni-Silfide) dan nikel karbonil (Ni-Co), hasilnya akan berupa nikel kobalt mangan.

Lebih lanjut, CEO PT IMIP dalam acara webinar 'Mineral for Energy', pada Selasa (14/9),  juga mengatakan jika jumlah 240.000 metrik ton nikel termasuk besar di dunia jika melihat kebutuhan kedepan yang diperkirakan akan mencapai 1 juta. Jadi seperempatnya bakal diproduksi di Morowali.

Keempat klaster baterai EV baru yang ada di PT IMIP adalah PT Huayue Nickel Cobalt dengan kapasitasi nikel karbonil mencapai 70.000 ton per tahun, PT QMB New Energy Material dengan produksi nikel sulfida serta nikel karbonil mencapai 50.000 metrik ton per tahun, PT Fajar Metal Industry memiliki kapasitas produksi 60.000 metrik ton nikel sulfida per tahun dan yang terakhir PT Teluk Metal Industry dengan 60.000 metrik ton nikel sulfida.

Proyek yang diketahui mempunyai nilai investasi sebanyak US$3 miliar atau setara Rp42 triliun ini sebenarnya telah direncanakan dari 3 tahun lalu dan akhirnya bisa dibangun.

Untuk sumber daya manusia, klaster baru PT IMIP ini akan memberdayakan pekerja sekitar. Dengan membangun Politeknik, nantinya masyarakat akan dilatih hingga akhirnya bisa mempraktekkan ilmu- ilmu  yang didapat di ranah industri. 

Klaster baterai listrik baru ini nantinya tidak akan hanya memenuhi kebutuhan baterai listrik dunia namun juga bisa mengekspor kebutuhan industri baterai dalam bentuk barang jadi seperti kendaraan listrik yang permintaannya di dunia mulai naik. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline