PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) tengah membangun klaster baru yang khusus produksi baterai kendaraan listrik (EV).
Indonesia tengah bersiap menjadi negara produsen mobil listrik hal ini terlihat dari dibangunnya pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Namun tidak hanya disitu saja, TernyataAlexander Barus selaku CEO PT IMIP dalam webinar 'Mineral for Energy' pada Selasa, (14/9) memaparkan klaster-klaster yang ada di kawasan industri di Morowali ini.
Klaster pertama adalah klaster stainless steel yang mengolah bijih nikel menjadi Nikel Pig Iron (NPI) hingga menjadi stainless steel. Dengan adanya 44 lines tungku smelter NPI ini bisa memproduksi per tahun yaitu, stainless steel sebanyak 3 juta metric ton MT, hot rolled coil 3 juta ton per tahun dan cold rolled coil 0.5 juta ton per tahun.
CEO PT IMIP tersebut lebih lanjut menyebut bahwa klaster stainless steel yang base-nya adalah nikel merupakan terbesar di dunia untuk satu tempat.
Klaster kedua adalah carbon steel. Klaster yang dibangun atas permintaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto serta peran investor ini akan memproduksi carbon steel yang diolah menjadi baja.
Produksi baja merupakan cara Indonesia untuk saving devisa sekaligus sebagai kebutuhan dalam negeri. Produksi carbon steel di klaster ini bisa mencapai 3.5 juta ton per tahun. Klaster carbon steel juga dapat menyerap 5.000 pekerja.
Klaster terakhir yang masih dalam tahap pembangunan merupakan klaster baterai listrik. Klaster ini akan memproduksi katoda baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle).
Klaster ini terdiri dari 4 perusahaan yaitu PT Teluk Metal Industry, PT Fajar Metal Industry, PT QMB New Energy Material dan PT Huayue Nickel Cobalt. Keempat perusahaan ini jika digabungkan memiliki kapasitas produksi sebanyak 240.000 ton per tahun.
Total investasi untuk membangun klaster ini mencapai US$3 miliar dan nantinya klaster baterai yang mendukung energi bersih dan terbarukan ini akan mempekerjakan 5.000 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H