Lihat ke Halaman Asli

Indah Septiani

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Universitas Pendidikan Indonesia

Pengalaman Mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 1 di SDN Karang Bahagia 02

Diperbarui: 3 Oktober 2021   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Sejak diumumkan Pemerintah mengenai kasus pertama Covid-19 pada Bulan Maret 2020 yang lalu, Indonesia kemudian dihadapkan pada masa pandemi. 

Hampir seluruh sektor kehidupan terdampak, tidak terkecuali di sektor Pendidikan. Untuk melindungi generasi bangsa dari penularan Covid-19, maka pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan pembelajaran dilakukan secara daring atau online.

Seiring berjalannya waktu pembelajaran secara daring yang dilaksanakan saat ini belum sepenuhnya efektif. Banyak kendala yang dihadapi seperti keterbatasan koneksi internet, kurangnya penguasaan teknologi oleh guru dan lain sebagainya. 

Atas kondisi tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Nadiem Makarim mencanangkan Program Kampus Mengajar Angkatan 1 untuk membantu proses pembelajaran ditengah Pandemi Covid-19 utamanya pada Sekolah Dasar di daerah 3T.

Kegiatan Kampus Mengajar ini berlangsung selama 3 bulan, terhitung dari bulan Maret sampai Juni 2021. Mahasiswa diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif,  serta dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dalam kondisi darurat pandemi Covid-19.

Saya merupakan salah satu dari 15.000 mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Terdapat tujuh mahasiswa termasuk saya yang ditugaskan untuk membantu SDN Karang Bahagia 02 yang berada di daerah Kabupaten Bekasi. 

Lokasi sekolah tersebut jauh dari perkotaan dan sulit dijangkau oleh kendaraan umum hanya 1-2 angkutan umum yang melintas. Akses jaringannya pun kurang baik sehingga para guru dan siswa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.

Melalui Program Kampus Mengajar ini saya beserta mahasiswa lainnya diberi kesempatan untuk membantu proses pembelajaran di SD tersebut. 

Dengan berdiskusi dengan pihak sekolah di dampingi Dosen Pembimbing Lapangan, kami sepakat untuk melaksanakan pembelajaran secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan. Serta merancang kegiatan pembelajaran selama 3 bulan kedepan.

Proses pembelajaran kami rancang dengan pembelajaran berbasis project setiap pertemuannya. Project-project tersebut sudah kami rancang sedemikian rupa sesuai dengan tingkat berpikir siswa kelas rendah dan kelas tinggi. 

Adapun project yang telah kami laksanakan yaitu Project Pohon Literasi, Project Aku Cinta Lingkunganku, Project Bahasa, Project Pesantren Ramadhan, Project Do It Yourself, Project Math Is Fun dan Project Education Outdoor bertemakan Pancasila.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline