Perundungan (bullying) merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara berulang kali dengan sengaja dan dengan maksud untuk menyakiti orang lain.
Perundungan (bullying) di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana lingkungan sekolah yang tidak nyaman dan membuat prestasi dan motivasi siswa di sekolah menurun.
Perundungan (bullying) merupakan hal yang tidak bisa disepelekan. Kita harus berperan aktif agar tidak ada lagi kasus perundungan yang terjadi, terutama di sekolah.
Berlandaskan hal tersebut, ketiga Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 SMP Plus Daarunni'am membuat program kerja berbasis pengabdian yang bertujuan sebagai upaya preventif kasus perundungan (bullying) di sekolah.
Sebelumnya, pada hari Rabu, 15 Juni 2022 Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 SMP Plus Daarunni'am yang beranggotakan Indah Sofyani (Akuntansi, Universitas Negeri Malang), Ratna Ayu Dilawati (Agribisnis, Universitas Padjajaran), dan Iqbal Nugraha (Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia) telah melaksanakan kegiatan sosialisasi perundungan di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut pun dapat berjalan dengan lancar.
Namun, tidak berhenti sampai di situ, ketiga mahasiswa tersebut juga melaksanakan kegiatan Class Meeting 2022 yang mana salah satunya terdapat kegiatan lomba membuat poster komik dengan tema anti perundungan (bullying) sebagai media pencegahan kasus perundungan di lingkungan sekolah. Kegiatan lomba membuat poster komik ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 Juni 2022 di SMP Plus Daarunni'am.
Sasaran peserta untuk kegiatan lomba membuat poster komik ini yaitu peserta didik SMP Plus Daarunni'am kelas VII, VIII dan IX. Selain untuk mengasah potensi dan keterampilan para siswa, kegiatan lomba ini juga dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa atas sosialiasi atau penyuluhan mengenai perundungan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Dokpri
Dari hasil lomba poster komik yang telah peserta buat, dapat dilihat bahwa siswa-siswa tersebut sudah paham mengenai apa itu perundungan, dampak dari perundungan itu sendiri, dan lain sebagainya. Selanjutnya diharapkan agar seluruh siswa dapat mengimplementasikan hal-hal yang dapat mencegah atau mengurangi kasus perundungan yang pernah terjadi selama ini di lingkungan pendidikan/sekolah di Indonesia.