Lihat ke Halaman Asli

Indah Ramli

Mahasiswa

Moderasi beragama dalam ajaran menebar kemaslahatan bersama

Diperbarui: 7 Januari 2025   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MODERASI BERAGAMA DALAM AJARAN MENEBAR KEMASLAHATAN BERSAMA 

  Moderasi beragama merupakan prinsip yang sangat penting dalam menjaga harmoni dan kerukunan antarumat beragama. Dalam konteks Islam, moderasi beragama menjadi bagian integral dari ajaran yang menekankan keseimbangan, keadilan, dan kemaslahatan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep moderasi beragama dalam Islam, khususnya dalam hubungannya dengan menebar kemaslahatan bagi semua pihak, tanpa memandang latar belakang agama, etnis, atau budaya. Tesis ini mengkaji dasar teologis, prinsip-prinsip moderasi beragama, dan implementasi praktisnya dalam kehidupan bermasyarakat. Bagaimana konsep moderasi beragama dalam Islam dipahami dan diterapkan ?Moderasi beragama dalam Islam sering dikaitkan dengan istilah wasathiyyah, yang berarti "keseimbangan", "keadilan", atau "jalan tengah". Istilah ini diambil dari ayat Al-Qur'an:

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu umat yang wasath (umat pertengahan)..." (QS. Al-Baqarah: 143).

Dalam konteks ini, umat Islam dituntut untuk menjadi komunitas yang adil, toleran, dan tidak ekstrem.

   Moderasi beragama merupakan konsep penting dalam ajaran Islam yang bertujuan menjaga keseimbangan dalam kehidupan beragama dan sosial. Istilah ini berakar dari kata wasathiyyah, yang berarti "pertengahan" atau "keseimbangan". Konsep ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menolak segala bentuk ekstremisme, baik dalam keberagamaan maupun dalam hubungan sosial. Prinsip moderasi ini menjadi landasan untuk menebarkan kemaslahatan bersama dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan keberagaman.

Moderasi beragama memungkinkan umat Islam untuk menjembatani perbedaan dengan prinsip-prinsip inklusivitas, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Namun, implementasi moderasi beragama tidak selalu berjalan mulus. Tantangan seperti pemahaman agama yang sempit, manipulasi isu agama untuk kepentingan politik, serta kurangnya edukasi yang inklusif sering kali menjadi hambatan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang holistik untuk menerapkan moderasi beragama dalam rangka menebarkan kemaslahatan bersama.

Penelitian ini akan membahas bagaimana moderasi beragama dipahami dan diterapkan dalam konteks Islam, serta bagaimana nilai-nilainya dapat berkontribusi dalam menciptakan harmoni sosial dan kemaslahatan bagi semua. Dengan demikian, moderasi beragama bukan hanya menjadi solusi bagi tantangan keberagamaan, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun peradaban yang damai dan berkelanjutan.

  Moderasi beragama (wasathiyyah) adalah sikap mengambil jalan tengah dalam memahami dan mengamalkan agama, dengan menolak sikap ekstremisme, baik dalam bentuk radikalisme maupun liberalisme. Islam mengajarkan keseimbangan antara akidah, ibadah, dan muamalah sebagai wujud nyata dari rahmatan lil 'alamin.

Prinsip Utama Moderasi Beragama:

1. Tawazun (Keseimbangan): Menjaga harmoni antara hak individu dan kepentingan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline