Lihat ke Halaman Asli

Pelestarian Kebudayaan dengan Jajan dan Dolanan Tradisional di Kota Batang

Diperbarui: 25 Oktober 2018   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

PEKALONGAN 30 September 2018  Baru-baru ini daerah batang digegerkan dengan adanya peristiwa "Minggon jatinan" atau kata lain minggu dihutan jati yang dilakukan pada setiap hari minggu saja dari pagi sampai siang dan pengunjung yang datang bukan hanya masyarakat kota batang akan tetapi diberbagai daerah-daerah lainnya katena para pengunjung tersebut penasaran akan adanya periatiwa minggon jatinan yang menyediakan berbagai macam-macam minuman dan makanan tradisional serta barang tradisional, seperti celengan, teko kecil, dan lain-lain yang yerbuat dari tanah liat.

Peristiwa tersebut juga telah menggunakan suatu transaksi dimana alat pembayarannya menggunakan koin tradisional atau kreweng yang terbuat dari tanah liat, koin tersebut seharga Rp 2.000,00 per koinnya, di Hutan Kota Rajawali juga menyediakan berbagai permainan tradisional seperti bakiyak, enggrang, gangsing dan jenis mainan tradisional lainnya dan juga aspek hiburan musik calung yang diiringi tarian yang dimainkan oleh para pemuda.

Dalam minggon jatinan tersebut para pedagang menggunakan pakaian-pakaian tradisional seperti batik dan juga jarik serta caping agar kesannya khas daerah Batang, sehingga dapat dijadikan daya tarik masyarakat.

Dengan adanya Minggon Jatinan daerah Batang sekarang menjadi ramai para pengunjung untuk bisa menyaksikan langsung dan merasakan kealamiannya, peristiwa tersebut juga menjadi keunikan tersendiri oleh kota Batang.

Nama : Dwi Indah Purwanti

N.I.M : 2016002015

Kelas : S1 Ekonomi Syariah (pagi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline