Berbicara mengenai food taboo atau biasa disebut makanan tabu, tentunya tak lepas dari mitos larangan atau pantangan makanan bagi sebagian orang dan budaya tertentu, tetapi ibu hamil dan menyusui lebih rentan terhadap hal ini dengan berbagai alasan akan terkena dampak pada kesehatannya.
Namun bukan berarti makanan tabu ini sepenuhnya dilarang hanya karena stigma-stigma yang beredar di masyarakat secar turun-menurun. Maka artikel ini berisi tetntang makanan tabu jika dilihat dari sudut pandang gizi.
Tabu makanan sendiri ialah suatu larangan yang berkembang untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu dan jika orang menentang hal itu maka akan mendapat bahaya. Siklus hidup yang sering di 'hantui' oleh pantangan makanan ini adalah ibu hamil dan ibu menyusui.
Jenis makanan yang sering di tabu kan yaitu protein hewani seperti udang yang cukup banyak daerah yang menabukan hal ini karena "konon katanya" akan menyebabkan kulit anak yang kasar dan kesulitan saat melahirkan.
Padahal faktanya, kandungan gizi udang ini sangat banyak karena protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap jika dibandingkan dengan protein nabati, yang tentunya sangat baik untuk pertumbuhan janin dan untuk kesehatan ibu itu sendiri, namun buka berarti dapat dikonsumsi secara berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik, loh!
Pada dasarnya tabu makanan ini meruak di masyarakat untuk tujuan melindungi kesehatan ibu dan anaknya, namun hal ini justru akan berdampak pada status gizi dan kesehatannya.
Dan juga menurut World Health Organization, makanan yang menjadi pantangan ibu hamil hanya makanan yang mengandung caffein dan juga alkohol yang akan berdampak pada perkembangan janin.
Para peneliti yang telah melakukan pengamatan di Ethiopia, yang dilansir dari jurnal Food Taboo and Its Associated Factors Among Pregnant Women in SendafaBeke Town, Oromia Regional State, Ethiopia juga berpendapat terkait dengan makanan tabu ini yang mengatakan bahwa dengan tidak mengonsumsi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dan menghindari makanan tertentu yang sebenarnya memiliki banyak kandungan manfaat,
maka akan memungkinkan resiko terjadinya Kurang Energi Kronik (KEK), dimana hal ini perlu diwaspadai karena status gizi buruk pada ibu hamil dan menyusui merupakan faktor utama yang menyebabkan anak-anak akan mengalami stunting. Bahkan, dibeberapa negara berkembang lainnya, makanan tabu ini menjadi salah satu faktor penyebab gizi kurang pada ibu hamil.
Berdasarkan hal diatas, kita sebagai penerus bangsa harus terus mendorong masyarakat terkait dengan makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk menunjang kebutuhan nutrisi ibu karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan hal ini.
Yuk sama-sama menghentikan mitos dan stigma-stigma negatif yang justru akan merugikan kita semua!