Oleh Indah Parfatini, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VII
SMP N3 Satu Atap Kedungjati, Kabupaten Grobogan
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris, writing merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. writing dapat membantu siswa dalam berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, memecahkan masalah, dan salah satu bentuk berpikir yang juga merupakan alat untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir.
Ada banyak definisi yang berbeda tentang menulis yang diberikan oleh para ahli dari banyak sumber. Menurut Jack C. Richards dan Willy A. Renandya, “Writing is the most difficult skill for second languange learners to master”. Kesulitannya adalah tidak hanya dalam menghasilkan dan mengatur ide, tetapi juga dalam menerjemahkan ide menjadi teks yang dapat dibaca.
Menurut Rise B. Axelrod dan Charles R.Coopers mengatakan, “writing is a complex process and as such contains element of mystery and surprise. But we know and believe that writing is a skill that anyone can learn to manage”. Dan Menurut Marianne C. Murcia mengatakan, menulis adalah “the ability to express one’s ideas in written form is a second or foreign language” Ini berarti bahwa menulis adalah kegiatan menuangkan ide-ide kita dalam bentuk tulisan. Salah satu jenis karangan dalam bahasa Inggris adalah karangan deskripsi.
Pendidik melihat peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Satu Atap Kedungjati, Kabupaten Grobogan mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya kemampuan menulis paragrap deskripsi.
Pendidik mengamati siswa selama proses pembelajaran masih mengalami kebingungan dalam mengembangkan karangannya dan tidak semua siswa bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, faktor penyebab masih rendahnya kemampuan menulis para peserta didik antara lain kurangnya latihan yang dilakukan oleh peserta didik karena keterbatasan waktu pembelajaran sehingga pendidik pun merasa kesulitan dalam memberikan materi yang berkaitan dengan menulis, sehingga pendidik kurang optimal dalam mengevaluasi kemampuan menulis para peserta didik.
Dari sini peserta didik, diketahui pula bahwa proses pembelajaran selama ini masih tergolong kurang bervariasi, peserta didik kurang ikut secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran menulis. Berdasarkan gambaran yang telah diketahui tersebut, maka perlu di upayakan pembenahan dalam proses pembelajaran agar peserta didik mampu mengkomunikasikan setiap ide atau gagasan melauli media tulis dengan baik dan dapat dengan mudah dipahami orang lain atau pembaca.