Apa itu Ukuran struktur modal/leverage keuangan?
Sebelum kita membahas ukuran yang berbeda dari struktur modal, pengulangan yang sangat singkat dari istilah struktur modal dan istilah terkait. Istilah struktur modal mengacu pada campuran berbagai jenis sekuritas (utang jangka panjang, saham biasa, saham preferen) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membiayai asetnya. Sebuah perusahaan dikatakan unlevered selama tidak memiliki hutang, sedangkan perusahaan dengan hutang dalam struktur modalnya dikatakan leverage. Terdapat dua istilah leverage utama yaitu leverage operasional dan leverage keuangan. Sementara leverage operasional terkait dengan biaya operasi tetap perusahaan, leverage keuangan terkait dengan biaya utang tetap. Secara longgar, leverage operasi meningkatkan risiko bisnis (atau operasi), sementara leverage keuangan meningkatkan risiko keuangan. Leverage total kemudian diberikan oleh perusahaan yang menggunakan biaya operasi tetap dan biaya utang, yang menyiratkan bahwa risiko total perusahaan sama dengan risiko bisnis ditambah risiko keuangan
Langkah-langkah leverage berikut akan dianalisis secara sampah sedikit lebih detail di bawah ini; rasio dari
* Total kewajiban atas total aset,
* Total utang atas total aset, dan
* Total utang atas modal.
Kumpulan data yang digunakan terdiri dari tiga variabel yang membentuk total kewajiban: total hutang jangka pendek, total hutang jangka panjang, dan cadangan yang tidak dikenakan pajak. Total hutang sama dengan total kewajiban dikurangi cadangan yang tidak dikenai pajak.
Struktur modal yang optimal dan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang optimal
Struktur modal yang optimal yaitu struktur modal memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan keuntungan (per saham) adalah pemilik modal (pemegang saham). Suatu perusahaan memiliki struktur modal yang baik jika: Bisnis dapat menggunakan dana mereka sendiri untuk menarik modal Asing, sehingga pendapatan dari modal sendiri akan lebih besar. Prinsip dalam pengelolaan keuangan ini disebut trading on Equity. Trading on Equity ini dikatakan berhasil apabila dapat meningkatkan pendapatan bagi modal sendri dan dinyatakan gagal apabila terjadi sebaliknya. Sisi positif atau kelebihan dari leverage dapat menyediakan alat bagi perusahaan dalam mengembangkan sebuah bisnis dan meningkatkan pendapatannya dalam waktu yang lebih cepat. Akan tetapi jika sebuah perusahaan terlalu banyak utang, maka resiko kerugian finansial akan semakin tinggi.
Mengapa Rasio utang terhadap modal sebagai penilai?
Karena debt-to-equity ratio merupakan angka penting dalam menghitung laporan keuangan suatu perusahaan, maka harus juga diperhitungkan secara cermat dan teliti. Debt-to-equity ratio (DER) dapat mengetahui apakah suatu perusahaan sehat secara finansial. Jika rasio perusahaan meningkat, berarti perusahaan tersebut mendapatkan pendanaan dari debt lender. Jadi bukan dari pendapatan perusahaan sendiri yang cukup beresiko dan harus diawasi karena perusahaan harus melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu. Pemberi pinjaman atau investor umumnya lebih cenderung memilih perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang lebih kecil. Artinya, aset pemberi pinjaman atau investor tetap aman jika terjadi kerugian. Semakin tinggi rasio hutang terhadap ekuitas, semakin tinggi jumlah hutang atau kewajiban perusahaan untuk membayar hutang. jangka pendek dan jangka panjang.
Maka dengan demikian, perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang kecil akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor. Menghitung rasio utang harus dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kekeliruan. Untuk pemimpin perusahaan, tentunya mengelola perusahaan harus cermat dalam melakukan pengambilan modal, proses produksi dan pemasaran agar rasio utang terhadap modal tidak terlihat tinggi.