Lihat ke Halaman Asli

Indah Tri Utami

life is opportunity and study until you know everything | Mahasiswi Akuntansi Dosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010124 INDAH TRI UTAMI Universitas Mercu Buana Jakarta

Liabilitas Provisi dan Kontijensi

Diperbarui: 4 April 2022   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu liabilitas provisi & kontijensi? 

Provisi yaitu liabilitas yg waktu & jumlahnya belum pasti. Liabilitas yaitu kewajiban sekarang   entitas yg muncul berdasarkan insiden masa kemudian yg solusinya bisa menyebabkan arus keluar asal daya arus keluar asal daya entitas yg entitas yg mengandung manfaat ekonomi.  

1. Pengakuan Pengakuan mengikuti anggaran baku berdasarkan SFAC lima yg menyatakan bahwa suatu kewajiban wajib  diakui menjadi kewajiban jika memenuhi empat kriteria umum, yaitu: 

1. Memenuhi definisi suatu kewajiban 

2. Dapat diukur 

3. Relevan 

4. Dapat diandalkan 

Tujuan berdasarkan evaluasi kewajiban yaitu bahwa pengukuran kewajiban wajib  memungkinkan penyajian berita pada investor & kreditor menjadi wahana buat meramalkan arus kas. Tujuan lain meliputi evaluasi menjadi dasar buat perbandingan keuntungan antar periode & antar perusahaan, & menjadi perbandingan berdasarkan klaim beberapa pemegang ekuitas. 

2. Pengukuran 

Pengukur yg paling objektif buat memilih kos kewajiban dalam waktu terjadinya merupakan penghargaan sepakatan pada transaksi--transaksi tersebut & bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Jadi, konsep dasar penghargaan berlaku baik buat aset mupun buat kewajiban. Hal ini berlaku khususnya buat kewajiban jangka panjang. Untuk kewajiban jangka pendek, kos penundaan dipercaya nir relatif material sebagai akibatnya jumlah rupiah kewajban yg nir akan sama menggunakan jumlah pengorbanan asal ekonomik (kas) masa tiba. Dalam masalah kewajiban jangka panjang, jumlah diskonto umumnya signifikan & karena itu evaluasi masa berjalan wajib  berupa nilai yg didiskontokan berdasarkan seluruh pembayaran masa depan yg akan dilakukan sinkron menggunakan kontrak itu. 

3. Penyajian 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline