Lihat ke Halaman Asli

Indah Ainun Nafiah

Mahasiswa S1 Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Photocard adalah Investasi Bagi K-Popers

Diperbarui: 22 Desember 2022   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Majunya teknologi pada saat ini, membuat industri musik Korea dengan cepat bisa masuk ke kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini juga tentu membuat penggemar Korean Pop (K-Pop) di Indonesia menjadi berkembang pesat.

Banyak masyarakat yang sudah mengenal dan jatuh cinta pada sosok idola K-Pop ini. Ketika seseorang sudah tergila-gila pada sesuatu pasti ia akan melakukan segalanya demi idolanya tersebut, begitu juga dengan K-Popers.

Hal ini diawali pada saat pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, ketika semua orang merasa jenuh karena terlalu lama berada di dalam rumah.

Sejak saat itu, mereka mulai menciptakan hobi baru, yaitu mengoleksi photocard. Koleksi photocard sendiri tengah ramai dikalangan penggemarnya, baik kalangan remaja maupun dewasa.

Photocard adalah bentuk swafoto idol yang dicetak resmi oleh perusahaan agensi. Umumnya berukuran 88×55 mm. Biasanya photocard didapatkan sebagai bonus dari pembelian album fisik dan bersifat random dalam setiap pembelian.

Meski hanya bonus, faktanya photocard lebih banyak di incar dibanding dengan album fisiknya sendiri dan nilai jualnya pun tak kalah tinggi.

Tentunya akan menjadi perasaan senang tersendiri jika para penggemar bisa mendapatkan photocard idola favorit nya.

Banyak orang yang ingin memiliki photocard dari idola favorit nya, mereka rela membeli album fisik dengan jumlah yang banyak hanya demi photocard yang mereka inginkan. Bahkan mereka juga rela merogoh kocek yang cukup mahal demi hal tersebut.

Yang menjadi nilai jualnya adalah fakta semakin langka dan semakin bagus gaya swafoto dari idola itu sendiri yang membuat nilai jualnya semakin tinggi pula.

Pada umumnya kolektor photocard hanya akan fokus mengoleksi photocard saja, tidak dengan album fisiknya. Selain itu, mereka juga akan terfokus untuk mengumpulkan satu idola ter-favoritnya atau lebih dikenal dengan bias.

Dengan maraknya peminat photocard dikalangan masyarakat, banyak orang yang memanfaatkan hal ini sebagai peluang bisnis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline