Lihat ke Halaman Asli

Ann Revano

Melabuh Menembus Imajinasi Dini

Cerpen | Sepucuk Surat untuk Rein

Diperbarui: 20 Oktober 2020   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Esok aku akan pergi." ucap Rein dengan lirih.

"Oh ya, jam berapa penerbangan? "jawab Nuke dengan sikap acuh

"Sore.. dan jika kamu tidak bisa mengantar aku, it's ok." lanjut Rein.

"Baiklah.. semoga sampai dengan selamat di Amsterdam." ujar Nuke dengan suara datar.

"Aku akan pergi setahun lamanya, tidak kah kamu akan merindukan aku?" tanya Rein dengan tatapan yang menyimpan resah.

"Kirimi aku postcard ya.." ujar Nuke tertawa kecil setengah meledek.

Lalu perlahan Rein melepas genggaman tangannya. Rein terlihat begitu kecewa dengan reaksi Nuke yang begitu dingin, tak serius seolah tak memahami bahwa malam ini adalah malam terakhir mereka sebelum esok ia akan pergi dalam jangka waktu yang lama. Rein mengutuk dalam hati, ia pergi bukan seminggu atau sebulan, tapi setahun, namun reaksi Nuke selalu sama seperti reaksi sebelum sebelumnya, tak berperasaan.

Genap satu tahun ia menjalin hubungan dengan Nuke. Dan selama setahun itu Rein sudah berusaha dengan segala cara untuk membuat Nuke mencintainya dengan sama. Meski ia sudah memberinya perhatian penuh di pagi siang malam melalui telpon dan menghujaninya hadiah hadiah disertai makan malam romantis setiap kali Rein mengajaknya merayakan tanggal pertemuan mereka setiap bulan, namun hati Nuke seperti dinding dinding kokoh yang tak pernah bisa ia tembus terlebih di hancurkan dan mendung di matanya pun seolah tak pernah hilang.

Selama setahun itu Rein merasa hanya berjuang sendirian untuk menghidupkan hubungan mereka. Nuke tak pernah memperlihatkan antusias di setiap kebersamaan mereka hingga ia memberitahu perihal rencana kepergiannya jauh hari pun, Nuke seperti tak menganggap hal tersebut sesuatu yang akan mempertaruhkan hubungan mereka ke depan. Tak ada tangisan kehilangan, kerinduan atau ketakutan tentang waktu dan jarak yang akan memisahkan mereka itu.

"Kamu jaga diri baik baik ya.. tunggu aku kembali" ujar Rein sebelum Nuke beranjak dari duduknya.

"Iyah.. kamu juga jaga diri.." balas Nuke dengan senyum yang terlihat di paksakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline