Cita-cita?
Apa ya cita-cita ku?
Hai, namaku Adinda Nurhaliza hari ini aku akan bercerita mengenai cita-cita.
Seringkali waktuku kecil pertanyaan itu sering ditanyakan kepadaku. Sering juga aku menjawabnya dengan jawaban berbeda, ntahlah aku masih mencari cita-cita itu.
Cita-cita ku selalu berubah-ubah. Saatku di TK guru-guru nya baik sekali kepada seluruh muridnya, munculah pikiran aku ingin menjadi guru TK yang baik dan penyayang seperti guruku itu. Namun, saatku masuk SD aku ingin menjadi guru bahasa Indonesia, karena aku suka pelajarannya. Betapa senangnya aku jika aku bisa menjadi guru bahasa Indonesia saat itu, tetapi saat terpilih menjadi dokter kecil cita-cita itu berubah aku ingin menjadi seorang perawat.
Aku suka membantu orang yang kesusahan dan aku senang melakukannya sampai aku masuk jenjang SMP dan aku mengikuti ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) dan sangat aktif disana karena aku sangat tertarik untuk belajar bermacam-macam pertolongan. Ketika itu juga aku berencana saat lulus nanti aku mau sekolah jurusan keperawatan. Sayang sekali, karena berbagai lain hal rencana itu tidak terwujud. Aku ditawarkan ayahku untuk mencoba jurusan jasa boga walaupun aku sama sekali tidak ada niatan untuk masuk jurusan jasa boga. "Tidak ada salahnya mencoba" pikirku, lalu aku terima tawaran itu dan mencoba menjalaninya dengan sepenuh hati. Apa salahnya mempelajari hal baru? Itu menyenangkan, selama itu hal yang positif dan tidak terasa membebanimu.
Sekolah jurusan boga ternyata tidak buruk seperti yang ku bayangkan, banyak hal-hal baru yang kupelajari dan banyak kesenangan yang kudapatkan. Lalu bagaimana cita-cita ku untuk menjadi seorang perawat? seperti dengan cita-cita yang sebelumnya, tergantikan begitu saja. Karena saat aku masuk jurusan jasa boga, ntah kenapa aku tidak serajin dulu mengikuti ekstrakurikuler PMR di SMK.
Aku mencoba fokus untuk mecari cita-cita yang sesuai dengan jurusan yang ku pelajari. Aku sangat suka makanan manis seperti kue, pudding, dan cokelat. Jadi sekarang aku berpikir bagaimana kalau aku menjadi Chef yang membuat hidangan manis atau mempunyai toko yang berisi kue, cokelat dan berbagai makanan manis lainnya. Dan orang-orang juga bisa menikmatinya dan merasakan kebahagiaan lewat makanan-makanan itu. Aku ingin bahagia dan membuat orang bahagia juga.
Begitulah ceritaku mengenai cita-cita. Walaupun cita-cita itu suka berubah. Ingat! Satu hal yang gak berubah yaitu terus berusaha dan berjuang tetapi jangan lupa untuk istirahat sejenak karena semua itu butuh tenaga dan mental yang kuat. Jadi mau apapun itu cita-citamu kamu harus berusaha untuk mewujudkannya agar cita-cita itu menjadi nyata bukan sekedar cita-cita. Semoga apa yang kita cita-citakan terwujud yaa, tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H