Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Ayah

Diperbarui: 7 Maret 2019   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AYAH

Oleh

Inayatul Umami

Terik matahari begitu menyengat

 tanpa direncanakan mataku tertuju pada sesosok paruh baya dengan alat pengukur jalan di pinggir rumah-rumah reok

panasnya terik matahari sudah terbiasa menjadi teman setianya

Ia tak pernah mengkhawatirkan kulitnya yang mulai berubah warna

Yang Ia tau harus terus berusaha dan berusaha demi penyemangat hidupnya

Sosok paruh baya itu cinta pertamaku

Ayah,

Ya, sosok itu adalah Ayahku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline