Lihat ke Halaman Asli

Inayatul Maula

nama saya Inayatul Maula saya lahir di Cirebon Jawa Barat, umur saya 17 tahun

Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 19 Juli 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari Kemerdekaan Indonesia di mana bendera sang saka merah putih telah berkibar dengan alunan lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R. Supratman dan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Moh. Hatta. Indonesia telah mengalami penjajahan selama 350 tahun oleh Belanda, tidak hanya Belanda yang menjajah Indonesia. 

Namun, tercatat 6 negara yang pernah menjajah Indonesia yakni portugis, Spanyol, Belanda, Perancis, Inggris, dan Jepang. Para pahlawan telah berjuang melawan penjajah dengan bercucuran banyak keringat hingga pertumpahan darah bahkan nyawa taruhannya. Kemerdekaan telah diambil dari penjajah oleh para pahlawan dengan semangat nasionalisme yang tinggi.

Perbedaan pada masa penjajahan dan masa sekarang ialah mulai redupnya sikap nasionalisme pada generasi milenial. Seiring perkembangan zaman, sikap nasionalisme mulai luntur dikalangan masyarakat, khususnya generasi muda penerus bangsa. 

Seperti hilangnya rasa toleransi sesama pemeluk agama, tawuran sesama anak sekolah, banyaknya kasus pembulian. Selain itu, masuknya budaya barat ke Indonesia bisa menjadi salah satu faktor lunturnya sikap nasionalisme bangsa. 

Contohnya, para generasi milenial yang lebih hafal lagu-lagu barat dibandingkan dengan lagu-lagu nasional, masyarakat yang lebih mencintai produk luar negeri daripada produk negara sendiri, para pemuda yang lebih mengenal makanan luar negeri dibandingkan makanan bangsa sendiri, para remaja yang lebih mengenal dan mengidolakan artis luar negeri dibandingkan dengan pahlawan yang telah berjuang demi sebuah kemerdekaan, pada peringatan hari hari besar nasional contohnya seperti sumpah pemuda hanya dimaknai sebagai seremonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri mereka. 

Tidak ada salahnya jika memang mengikuti perkembangan zaman, namun jika berlebihan maka akan mengakibatkan masyarakat khususnya generasi muda yang tidak lagi mengenal dengan baik jati diri bangsa.

Tidak hanya di kalangan masyarakat saja, lunturnya sikap nasionalisme bahkan sampai pada kalangan pejabat. Seperti banyaknya kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan jabatan, dan penggelapan dana membuat generasi muda kecewa terhadap kinerja pemerintah. 

Hal ini terjadi karena tidak adanya kedisiplin dan tidak ada rasa tanggungjawab atas lingkungan negaranya. Sebuah negara akan berdiri kokoh, damai dan tentram apabila masyarakat percaya kepada pemerintah dan pemerintah bisa mendengarkan segala aspirasi masyarakat. 

Selain itu faktor lainnya ialah semakin canggihnya alat-alat komunikasi dan transportasi mengakibatkan masyarakat berpola hidup konsumtif, sikap individualistic, dan terjadinya kesenjangan sosial tentang si miskin dan si kaya.

 Menurut  Dr. Hertz, ada empat unsur nasionalisme, yaitu (1) hasrat untuk mencapai kesatuan, (2) hasrat untuk mencapai kemerdekaan, (3) hasrat untuk mecapai keaslian, dan (4) hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. (Wahjudi Djaja, 2009). 

Waktu selalu berjalan, Indonesia tidak lagi muda. Masyarakat Indonesia harus memperkokoh rasa nasionalisme untuk menjaga Indonesia agar tetap merdeka dan jaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline