Lihat ke Halaman Asli

Kecewa, Mengapa?

Diperbarui: 29 Agustus 2022   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa lepas bergaul atau bahkan bekerja sama dengan orang lain. Tak pelak lagi jika berada dalam satu unit kerja. Kekompakan harus dibangun agar bisa saling bersinergi. Hal ini dilakukan agar proyek yang dilakukan bersama berjalan sukses sesuai harapan. 

Namun, kadang kita harus menelan pil pahit. Harapan bisa bekerja sama dengan orang lain secara baik terganjal oleh beberapa hal. Akibatnya, akan muncul rasa kecewa pada orang tersebut. 

Jika mengalami perasaan seperti itu,  jangan buru-buru menyalahkan orang lain. Bisa jadi perasaan kecewa itu juga berasal dari diri kita sendiri. Berikut beberapa penyebab mengapa rasa kecewa pada orang lain itu bisa muncul. 

1. Kita mempunyai harapan yang terlalu tinggi. 

Tidak semua orang memiliki kemampuan yang sempurna. Sama halnya dengan kita. Jadi jika kita berharap yang berlebihan terhadap orang lain sementara kenyataannya dia tidak bisa mewujudkannya,  maka kekecewaanlah yang akan kita dapatkan. 

2. Ternyata kita berharap balasan. 

Kita sudah melakukan hal terbaik yang kita bisa. Bukan hanya agar hasilnya baik tetapi diam-diam kita mempunyai harapan agar kebaikan yang kita lakukan itu mendapat balasan yang sesuai dari orang lain. Namun,  ternyata kita tidak memperoleh seperti yang kita inginkan. Jelas kekecewaan yang akan kita tuai. 

3. Ingin menjadi pusat perhatian. 

Rasa kecewa pun akan muncul tatkala kita punya keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Apa yang kita lakukan berharap orang lain antusias melihat dan memuji pekerjaan kita. Jika mendapat pujian kita akan bangga. Namun jika tak ada yang merespon positif hasil kerja kita,  akan kecewa. 

Itulah,  beberapa sebab yang membuat kita kecewa yang bisa muncul dari diri kita sendiri. Sebelum menyalahkan orang lain,  ada baiknya kita introspeksi diri. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline