Demak - Terlepas dari hiruk pikuk perkotaan, melalui berbagai macam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, desa dapat bersaing dengan daerah perkotaan. Alasannya karena setiap perdesaan memiliki potensi alam, budaya, sosial, tradisi, hingga makanan yang sangat beragam sehingga dapat meminimalisir persaingan. Dimana terlihat masih banyak desa yang memiliki potensi-potensi yang perlu dikembangkan untuk merebound ekonomi desa di masa pandemik seperti ini. Sebab masih banyak desa yang memiliki potensi wisata dan local wisdom yang belum terekspos dan dikelola secara profesional yang didukung infrastruktur informasi berbasis digital dan internet. Oleh karena itu, sektor pariwisata mencoba bangkit kembali dengan membuat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang salah satunya mengembangkan dan memajukan desa wisata di seluruh Indonesia.
Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan pemetaan potensi desa perlu dilakukan agar diketahui potensi apa saja yang dimiliki tiap desa yang harus dilindungi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Desa Tlogoweru merupakan desa wisata edukasi yang menarik perhatian mahasiswa KKN Tematik Undip , pasalnya potensi desa yang dimiliki belum terekspos secara maksimal. Beragam sektor potensi yang saling berkaitan ada di desa ini diantaranya sektor wisata, produk unggulan, dan sektor pertanian.
ExoVillage hadir sebagai partner dalam mendorong transformasi digital perdesaan melalui digitalisasi potensi UMKM, budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif perdesaan. Dengan adanya kegiatan KKN Tematik UNDIP x ExoVillage dengan program “ Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDG’s ”, dapat berusaha untuk turut berkontribusi kepada masyarakat Desa Tlogoweru membantu untuk menjadikan desa berbasis digital serta mempublikasikan dan memarketkan potensi desa tersebut kepada audiens global dengan lebih efisien dan efektif. Kegiatan ini dilakukan dengan membentuk kader promosi desa , serta membimbing kader untuk menggunakan platform ExoVillage agar dapat mempromosikan potensi-potensi Desa Tlogoweru. Output yang diharapkan yaitu kader desa terutama anak muda bisa berkontribusi dalam pengembangan potensi Desa Tlogoweru secara digital melalui platform ExoVillage.
Kegiatan KKN diawali dengan studi literatur mengenai potensi desa Tlogoweru, menyelesaikan syarat admistratif berupa izin untuk observasi langsung dan meminta beberapa data-data yang mungkin dibutuhkan ke pihak Kelurahan Desa Tlogoweru. Setelah memperoleh izin, mulai melakukan observasi potensi Desa Tlogoweru. Desa Tlogoweru sendiri merupakan desa wisata di Demak dengan ikon desa wisata edukasi yang memberi wawasan serta pembelajaran bagi para wisatawan dalam segi pertanian, perikanan (budidaya ikan lele dengan kolam terpal mulai dari pembenihan , pembesaran, sampai pembuatan pakan ikan mandiri) dan yang paling utama adalah sentra penangkaran dan pengembangan burung hantu jenis Tyto Alba, sehingga Tyto Alba atau yang akrab dikenal Serak Jawa ini pun, menjadi icon dan ciri khas dari Desa Tlogoweru tersebut.
Potensi unggulan yang terdapat di desa ini penangkaran dan pengembangan burung hantu Tyto Alba. Hal ini berawal untuk meminimalisir serangan yang dilakukan oleh hama tikus di area persawahan desa Tlogoweru. Memasuki kawasan Desa Tlogoweru akan disambut dengan pemandangan yang unik dimana ratusan rubuha (rumah burung hantu) berjajar rapi menghiasi area persawahan yang asri di Desa Tlogoweru. Pengembangan burung hantu Tyto alba dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu cara semi alami introduksi atau pemeliharaan anakan burung hantu di penangkaran/karantina dan cara alami dibuatkan rubuha di area persawahan. Karantina/penangkaran ini berfungsi sebagai laboratorium lapangan, tempat pemeliharaan burung yang sakit, dan proses pembelajaran/edukasi. Burung hantu yang ditangkarkan apabila usia burung hantu telah meraih 4 bulan dan sudah mahir berburu tikus , kemudian dilepaskan lalu ditempatkan di rubuha. Potensi desa ini dikenal sebagai idetitas Desa Tlogoweru. ExoVillage membantu desa dalam promosi dan publikasi potensi desa yang unik dan mungkin banyak yang belum mengetahui. Hal ini menambah daya tarik wisatawan yang ingin melihat ratusan burung hantu Tyto Alba tersebar bebas atau ingin belajar bagaimana cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba .
Di Desa Tlogoweru juga terdapat, budi daya ikan lele mulai dari pembibitan, pembesaran, hingga menciptakan pakan ikan secara mandiri yang menjadi ikon wisata edukasi perikanan di Desa Tlogoweru. Pembuatan pakan ikan mandiri atau dikenal dengan produksi pakan ikan yang berlabel “Jali Lele” berbahan baku lokal dari tepung ikan, bekatul,jagung, terigu, kedelai, dan juga vitamin. Produksi pakan ikan mandiri ini memiliki keunggulan seperti kadar protein yang dihasilkan lebih tinggi dan mengutamakan bahan organik agar ikan yang di konsumsi masyarakat terhindar dari kadar kimia. Pakan ikan “Jali Lele” berhasil mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik (CPPIB). Produk pakan ikan mandiri ini untuk kebutuhan ikan jenis air tawar dan telah berhasil menembus pasar ikan skala kecil dan makin diminati para pembudidaya ikan air tawar, baik di Kabupaten Demak ataupun ke luar daerah. Wisata edukasi mengenai perikanan ini juga menjadi tujuan student excursion pelajar yang ingin mengetahui pembuatan pakan ikan berbahan lokal dengan baik.