"Nek kwe ngajeni wong liyo kwe bakal di jeni uga" yang artinya jika kamu menghormati orang lain, maka kamu akan dihormati oleh orang lain juga"
Belajar Sikap Rendah Hati Dari Presiden Prabowo Subianto
Inilah keteladanan yang ditunjukkan dari seorang pimpinan Negara yang tidak lupa diri dengan yang predikat yang disandangnya sebagai orang nomor wahid di Indonesia saat kunjungan kehormatan ke kediaman mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Prof. Emil Salim, Rabu (22/1/2025) saking rasa hormatnya terhadap Emil Salim, Prabowo menyalaminya dengan penuh kehangatan, dan keakraban layaknya seorang teman yang lama tidak berjumpa, bahkan tidak sekedar menjulurkan tangan tetapi Prbowo bahkan menyampaikan permohonan maaf baru sempat berkunjung ke rumah Emil Salim , si empunya rumah pun menyambut dengan senyuman yang khas dengan sangat ramah langsung menyampaikan seharusnya tuan rumah yang menyambut terlebih dahulu tetapi lagi, lagi Prabowo Subianto menyanggahnya tidak demikian karena anda adalah orang besar yang layak mendapatkan kehormatan, bahkan Prabowo menyampaikan sekali lagi permohonan maaf baru bisa datang sekarang sejak terpilih sebagai Presiden RI pernyataan tulus ini sebagai bentuk sikap kerendahan hati dari seorang Presiden yang menanamkan rasa bersalah pada diri karena baru berkunjung kerumah Emil Salim yang beliau cintai dan kagumi
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke rumah Prof Emil Salim layaknya pertemuan seorang murid dengan gurunya terlebih saat preseiden Prabowo dengan memperlihatkan rasa horma, adab yang luar biasa terhadap Emil Salam yang dianggapnya sebagai salah satu tokoh bangsa, bahkan menjadi asset negara karena keilmuan, dan pengalaman yang dimilikinya khususnya dalam keluasan tentang lingkungan hidup, karena itu dalam kunjungan Presiden Prabowo memperlihatkan kerendahan hati, pinjam istilah bahasa jawa ngajeni wong liyo menghormati terhadap orang lain ,bukankah dengan menghormati orang yang lain terlebih tokoh besar sekelas Prof. Emil Salim bukan hanya sekadar tradisi yang harus dipatuhi, tetapi juga merupakan nilai moral yang membentuk karakter dan kepribadian yang ditunjukkan dari seorang kepala negara ini membuktikan bahwa sebuah penghargaan terhadap pengalaman, pengetahuan, dan kontribusi yang telah diberikan Emil Salim terhadap kemajuan bangsa Indonesia jasa ini yang tidak boleh dilupakan oleh rakyat Indonesia
Itulah betapa sangat dibutuhkan seorang pimpinan negara yang memiliki kerendahan hati sekaligus adab dan kesopanan hingga bisa menjadi sebuah keteladanan tersendiri bagi rakyat Indonesia bagimana tidak ? kekaguman atas keilmuan Emil Salim bukan sekedar basa basi semata sebagai ucapan kebanyakan orang yang berhenti hanya di lifstic semata, tetapi itu tidak berlaku bagi Prabowo Subianto terbukti saat obrolan berlangsung Prabowo Subianto menunjukkan sikap serius saat diskusi ringan bahkan layaknya seorang wartawan yang sedang meminta informasi selalu menuliskan poin-poin yang disampaikan Emil Salim yang dianggap sebagai seorang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan karenanya ia tidak ingin hasil obrolan ini menjadi sia-sia atau angin lalu tetapi ingin menjadikan hasil obrolan singkat menjadi salah satu amunisi tambahan dalam menjalankan roda kepemimpinannya sebagai seorang Presiden
Adapun salah satu satu poin yang disampaikan Emil Salim sebagai orang yang memiliki segudang pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan memberikan pesan baiknya adalah bahwa bahwa seorangg Menteri adalah pejabat negara, berarti orientasi pengabdiannya semata-mata untuk kepentingan, dan kemajuan negara bukan untuk memperkaya diri, keluarga dan kelompok tetapi murni semata-mata untuk kemajuan Bangsa Indonesia kedepan, bahkan saking merasa pentingnya nasehat pembelajaran dengan Prof Emil Salim pesan itupun menjadi salah satu bahan yang disampaikan .Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada hari yang sama di Istana Kepresidenan agar supaya menjadi pengetahuan bersama, menjadi renungan bersama yang terlibat dalam kabinet masa kepemimpinan nya dengan memberikan penekanan bahwa kita boleh berbeda dari partai politik, berbeda dari latar belakang organisasi kemasyarakatan, dunia akademi, , dunia keilmuan, atau LSM., tetapi begitu disumpah menjabat sebagai pejabat negara, orientasi kita adalah semata-mata untuk kepentingan Negara Republik Indonesia.
Kesimpulan
Sebagai rakyat Indonesia ingin berkembang dan bersatu, kita tidak boleh melupakan pentingnya menerapkan pada diri sendiri budaya untuk menghormati jasa-jasa orang lain yang telah berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia atas kemmpuan pengetahuan, dan pengalamannya kelak ini akan menjadi prasasti abadi yang akan dikenang dan di download oleh generasi yang akan datang