"wa lay yu'akhkhirallhu nafsan idz j'a ajaluh, wallhu khabrum bim ta'maln "Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.." (QS. Al-Munafiqun 11)
Kematian Adalah Sebuah Misteri
Peristiwa kematian selalu mengguncang pikiran dan akal sehat manusia, dalam menghadapi sebuah informasi kematian dari salah seorang yang sangat dicintai, istri, suami, orang tua, anak, kerabat, dan sahabat kita dihadapkan kepada suatu peristiwa yang terkadang kurang menerima kenyataan yang ada, meskipun menyadari bahwa soal kematian pasti terjadi pada setiap manusia, hal ini sebagaimana informasi yang saya dapatkan sangat mengagetkan saat sore hari Senin (13/01/2025) mendapatkan kabar via WAG sekitar jam 16.30 bahwa seorang kawan telah meninggal dunia pada Senin pagi jelas informasi ini cukup mengagetkan mengingat sebelumnya tidak ada informasi kalau beliau sakit, rasanya mendapatkan kabar duka tersebut bak petir disiang bolong antara percaya dan tidak percaya terhadap informasi yang diampaikan kawan saya tetapi lagi-lagi kembali kepada ketentuan Allah SWT jika ajalnya sudah tiba maka tidak ada seoran-pun yang bisa menunda, mengulur-ulur, dan bahkan menghalanginya ini semakin menambah keyakinan saya bahwa kematian tidak harus menunggu umur tua, karena tua bukan menjadi syarat kematian, banyak usia yang masih muda, bahkan masih anak-anak, balita sekalipun, betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur panjang padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan, sema ini sebagai gambaran jika tiba saatnya kematian maka tidak ada yang bisa menghalangninya , begitu juga sakit bukan menjadi sarat untuk kematian seseorang, karena tidak jarang orang yang sakit cukup lama tetapi masih hidup, namun tidak disangka-sangka orang yang sehat, tiba-tiba wafat, hal ini mengingatkan saya sebuah nasehat dari Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah yang menyampaikan dalam nukilannya bahwa "betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit, dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama" karena itulah beliau menganjurkan untuk selalu berbekal dengan ketakwaan karena sesungguhnya kita tidak tahu Jika malam telah tiba apakah masih bisa hidup hingga pagi hari
Itulah misteri bernama kematian tidak ada seorangpun yang mengetahuinya , usia seseorang tidak ada yang tahu" adalah ungkapan yang merujuk pada kenyataan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kapan pastinya seseorang akan meninggal dunia, hanya Allah SWT yang mengetahui umur dan ajal seseorang bukankah didalam kitab suci dijelaskan bahwa hanya Dia yang mengetahui apa yang akan terjadi esok, dan di bumi mana seorang manusia akan meninggal. Persoalannya adalah apa yang kita bawa saat menjelang kematuan tentu saja amal kebaikan saat masih hidup didunia, mengingat dunia adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab (perhitungan amal), sedangkan esok hari (akhirat) adalah saatnya hisab tanpa ada amalan.
Terpenting adalah selalu menginvestasikan nilai-nilai kebaikan sebagai bekal diakhirat kelak dan menjadi kenangan manis bagi yang ditinggalkan teringat dengan peribahasa lama "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama", jika seorang manusia yang sudah wafat ada hal yang akan diingat oleh keluarga, sahabat, dan kawan terdekat adalah tentang nilai-nilai kebaikannya tetap akan dikenang meskipun seseorang sudah wafat, bahkan akan menjadi prasasti indah karena bisa jadi saat seorang manusia waktu hidupnya biasa-biasa saja namun pandai menyembunyikan amal kebaikannya baru diketahui setelah tiada maka seluruh kebaikannya akan terkuak setelah tiada, orangnya boleh telah tiada tetapi kebaikannya tetap hidup inilah ciri orang yang selalu tampil baik, selalu lembut cara-cara hidupnya, lembut pula cara mengakhirinya, begitulah kira-kira kesaksian saya atas almarhum kang Ermas karena sekitar dua bulan yang lalu kami masih bersama-sama almarhum bergabung dalam satu kegiatan dalam program Community Action Plan (CAP) Sudin Perumahan Jakarta Barat beberapa kali kordinasi di kantor maupun survey lapangan, tak ayal kami sering bertemu dan tidak jarang dalam pertemuan tersebut diselingi guyon menambah keakraban diantara kami, sekaligus menghilangkan rasa suntuk saat dilapangan, dan kebetulan almarhum memiliki selera humor yang cukup tinggi sehingga kami merasa nyaman bersama-sama dilapangan , beliau mudah bergaul, dan almarhum sangat paham apa yang akan dilakukan untuk membenahi lingkungan permukiman sehingga kami merasa terbantu dengan kapasitas keilmuan yang dimilikinya terlebih jika hubungannya dengan penataan lingkungan permukiman dengan mudah mampu menjelaskan gambaran penataan kawasan permukiman sesuai dengan bidang keilmuanya, namun kini kenyataan pahit yang tidak terbantahkan kang Ermas telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, semua yang mengenalnya akan terkejut ketika mendapat kabar duka tersebut. Seketika, grup whatsapp di beberapa lokasi dampingan CAP langsung penuh dengan pesan atau ungkapan duka cita dan do'a untuk almarhum kang Ermas, kini kami hanya bisa mendo'akan semoga almarhum kang Ermas husnul khatimah, diampuni segala kesalahannya, dan Syurga balasannya. Aamiin. Engkau orang baik selamat jalan kawan
Selasa, 14 Januari 2025
Kreator Kompasiana : Inay thea Cileungsi-Kab. Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H