Menjadikan Pergantian Tahun Sebagai Momen Introspeksi
Sebuah kelaziman dalam menyambut tahun baru banyak ragam aktifitas yang dilakukan saat menyambut pergantian tahun ada yang memilih liburan bersama keluarga, ada yang sekedar makan bersama sambil menunggu momen pergantian tahun baru, dan bagi orang-orang yang berkatong tebal tentu memilih mengadakan pesta, semua ini tidak ada persoalan dilakukan sebagai ungkapan kegembiraan saat pergantan tahun baru selama aktifitas menyambut tahun baru tidak merugikan diri, orang lain, dan lingkungan namun demikian akan lebih baik dalam menyambut tahun baru adalah dengan melakukan kegiatan muhasabah (perenungan diri) karena ini merupakan salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam ajaran agama dengan menjadikan muhasabah sebagai media untuk memeriksa ulang apa yang sudah dilakukan selama tahun 2024 sehingga menginjak tahun 2025 ada keinginan untuk memperbaiki dari kekurangan agar menjadi lebih baik jadi bagaimana akan melakukan sebuha perbaikan jika kita tidak pernah mengevaluasi atau mengetahui kekurangan ditahun sebelumya, jika demikian maka muhasabah menjadi penting agar ada upaya perbaikan dimasa mendatang, bahkan muhasabah atau yang lebih dikenal dalam bahasa Indonesia dengan introspeksi diri, merupakan perkara yang sangat penting sebagai introspeksi diri dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan diri, merenunginya dan mengenal kelemahan-kelemahan diri sendiri sehingga dari hasil intropeksi inilah akan dijadikan sebagai momentum memperbaiki dari kekurangan yang telah lalu
jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akan didapatkan sebuah pengertian bahwa muhasabah adalah bahasa Arab dari introspeksi, peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya pada diri sendiri, dengan demikian muhasabah diri adalah salah satu cara membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat, sedangkan secara etimologi, muhasabah berasal dari kata kerja "hasiba", yang berarti menghisab atau menghitung, sederhananya muhasabah diartikan sebagai proses pengamatan terhadap diri sendiri, introspeksi, atau evaluasi diri, dari pengertian ini rasanya penting pada setiap penghujung tahun selalu mengadakan muhasabah diri untuk mengevaluasi yang sudah dilakukan di sepanjang tahun 2024 yang sudah berlalu, dan akan selalu berusaha memperbaiki diri di tahun mendatang, pentingnya selalu bermuhasabah agar kita lebih berhati-hati dalam meniti setiap waktu yang akan dilalui agar selalu menginvestasikan amal kebaikan yang berpotensi mendatangkan pahala mengingat soal waktu bukan perkara lama tetapi waktu berlalu begitu cepat bahkan diibaratkan seperti kilatan pedang sebagaimana pepatah Arab mengatakan "Al-waqtu kassaif, fain lam taqtha'hu qatha'aka" "Waktu itu laksana pedang" pepatah ini bermakna bahwa waktu itu ibarat pedang, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menebas diri sendiri, istilah lain menyatakan tentang waktu dengan mengibaratkan waktu seperti nafas yang keluar dari mulut "Al-waktu Anfusu Laa Tau'udu" (waktu adalah nafas keluar yang tidak akan kembali lagi) semua istilah ini memberikan pembelajaran berharga agar kita memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya maka melalui muhasabah akan menemukan kelemahan-kelemahan pada diri sehingga ada kemauan untuk melakukan perbaikan
Berikut berapa manfaat melakukan muhasabah diri antara lain:
1. Mengetahui Aib Sendiri
Salah satu manfaat muhasabah diri adalah kemampuan untuk mengenali aib atau kekurangan pada diri sendiri, dan seseorang yang tidak menyadari aibnya tidak akan mampu memperbaikinya, namun jika mengenalinya maka ia semakin menjadi rang yang merunduk tawadu' dan bersahaja
2. Selalu merendahkan diri karena Allah SWT
Merendahkan diri karena Allah SWT akan menciptakan sikap tawadhu' adalah sikap merendahkan diri, tidak sombong, dan tidak merasa lebih baik dari orang lain, karena orang yang memiliki sikap tawadhu' menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki, baik ilmu, harta, atau kedudukan, semuanya adalah karunia dari Allah SWT. orang-orang yang rendah hati adalah hamba Allah SWT yang menyadari kerendahan diri mereka di hadapan-Nya, memiliki sikap rendah hati tercermin dalam interaksi dengan sesama manusia, di mana mereka bersikap lemah lembut dan berbicara dengan kata-kata yang baik tidak menyakitkan apalagi menghina
3. Meningkatkan semangat beribadah
Melakukan muhasabah dapat menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi seseorang untuk lebih berusaha dalam meningkatkan amal kebaikan, dengan merenungkan dan menilai sejauh mana ketulusan melaksanakan amal kebaikan sehingga selalu terdorong untuk memperbaiki dan memperkuat kualitas ibadah.
Kesimpulan
Muhasabah atau introspeksi diri. adalah sebuah proses mengevaluasi diri untuk sesuatu yang lebih baik perlu dilakukan karena memiliki banyak manfaat, di antaranya " dapat mengetahui i kekurangan, dan kelemahan diri, ada tindakan memperbaiki diri, bisa menjauhi dari sifat buruk yang bisa merendahkan nilai kemanusiaan. ada peningkatan ibadah, selalu merendahkan diri dihadapan Allah SWT, dan semakin memberikan kesadaran bahwa segala perbuatan yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban. Demikian semoga bermanfaat