Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Mengenang Kasih Sayang Seorang Ibu Yang Tiada Bertepi

Diperbarui: 23 Desember 2024   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mengenang Kasih Sayang Seorang Ibu Yang Tiada Bertepi  

Terlepas dari sejarah perayaan hari ibu yang jatuh  pada setiap tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu karena memang tidak bisa dipungkiri kehadiran sosok ibu sangat mulia dalam kehidupan setiap manusia ibulah yang menghadirkan individu hebat di dunia ini yang berjuang  mati-matian untuk anaknya dari mengandung 9 bulan persoalan ini  bukan perkara ringan, gampang, dan mudah,  justru berat tetapi sang ibu bisa melaluinya dengan mudah tanpa mengeluh sedikitpun  bahkan tenaga dan pikirannya semua dikerahkan untuk menjaga janin  dalam kandungan agar lahir dengan selamat dari mulai tanaga sampai asupan gizi semua serba diperhatikan demi sang janin yang dikandungnya,  malah terkadang tidak ada ruang berpikir  tentang kesehataan dan keselamatan dirinya asalkan janin yang dikandungnya sehat,  belum lagi saat melahirkan sang jabang bayi ini adalah pertaruhan nyawa dari  seorang ibu antara hidup dan mati namun semua bisa dilalui dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan ketulusan hatta berlinangan air mata darah sekalipun namun demi sang jabang bayi semua bisa dilaluinya dengan baik bagaimana tidak ? harus diakui saat sang ibu akan melahirkan janin dalam kandungannya itu memerlukan effort besar dari seorang ibu untuk mengeluarkan  sang janin dari rahim lembut sang ibu dalam keadaan selamat, itulah sebabnya saat  terdengar suara rengekan perdana sang jabang bayi tidak jarang senyum seorang ibu mulai mengembang dengan tulus sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Allah SWT yang telah menyelamatkan janinnya lahir kealam dunia dengan selamat, namun selesaikah tugas seorang ibu ? ternyata tidak,  karena tugas berikutnya sudah menanti sang ibu beralih dari mengandung selama sembilan bulan , kemudian melahirkan, dan kini harus menyusui sang anak agar tumbuh sehat dan bergizi bahkan terkadang rasa kantuk yang mendera matanya ditahannya  demi untuk menjawab rengekan sang jabang bayi yang menangis dimalam hari karena kehausan maka seketika sang ibu bangun tanpa pikir panjang  menyusui anaknya yang seketika terdiam karena sudah ada jawaban dari dahaga yang ditahannya itulah ibu

Islampos


Seorang ibu begitu telaten dalam membesarkan anak-anaknya  hingga tumbuh  dewasa  tentu semua  menyadari, bahwa jasa ibu tidak akan pernah terbalaskan oleh anak-anaknya sampai kapanpun dan dalam bentuk apapun bahkan tidak jarang kita terkadang melupakan jasa seorang ibu rasanya tidak berlebihan pada momen ini sejenak kita merundukkan kepala untuk mengingat-ingat bagaimana besarnya jasa seorang ibu dalam membesarkan, mendidik, dan merawat, meski kita menyadari bahwa dalam  Islam tidak mengenal hari atau tanggal tertentu untuk peringatan hari ibu karena Agama Islam sejatinya menjadikan setiap saat , dan kesempatan   adalah dimana anak wajib menghormati dan memuliakan  ibundanya 


Namun tidak ada salahnya di momen yang bahagia ini  kita sejenak merenungkan  bagaimana kesabaran, keikhlasan seseorang ibu  kerap menembus relung hati hingga anaknya beranjak dewasa karena keikhlasan ibu dalam merawat anak adalah nilai plus, ini sebagai pengingat bagi anak betapa  peran  ibu untuk  anaknya yang selalu berharap menjadi anak yang baik kata itu yang selalu terngiang  dalam telinga sehingga kita menjadi faqih dalam banyak hal , tangguh dalam menghadapi tantangan hidup yang terkadang kurang bersahabat adalah karena sentuhan tangan halus seorang ibu,  mari kita pikirkan  ketika anaknya teriak minta apapun maka dengan sigap ibunda bergerak melayani dengan cepat tanpa membuat aneka seni beralasan untuk anaknya lain halnya dengan sang anak  ketika seorang ibu meminta pertolongan maka kita akan mencari cari seni beralasan sebagai bentuk penolakan secara halus atas titah ibundanya

Haibunda


Terimakasih  Ibu yang selalu membimbing kami dengan nutrisi agama, akhlak dan adab   sebagai pilar investasi masa depan, sebagai obat mujarab yang  bisa mendulang doa buat ibu ,  dekapan kasih sayang tangan syurgawinya  masih terasa hangat maka sangat wajar seorang anak   mengingat jasa seorang perempuan bernama Ibu  lalu katakan  "Ini ibuku, ini guruku dan ini teladanku atau jangan jangan kita berpikir bahwa setelah mengklaim semua jasa ibunda lalu lunaslah untuk membayar jasa ibu ? tentu saja jasa seorang ibu tidak akan pernah bisa dibayar sebesar apapun yang kita torehkan  meski semua yang terbaik telah kita berikan padanya, namun semua itu tak akan bisa menggantikan, karena jasa seorang Ibu itu sangat besar dan bermakna  buat anak-anaknya, hingga  tak satu pun langkahnya  yang tak berarti di hidup kita, seorang ibu yang rela menahan rasa lelah, kantuk, dan lapar semua mampu ditahannya demi anak-anak nya yang kehausan atau kelaparan dan karena kerelaan inilah niscaya menghasilkan nasab yang konsisten, turunan yang memiliki fikrah yang baik, mewujudkan  hubungan keluarga yang penuh berkah ditingkah  ringkih doa seorang ibunda yang menangis dipertigaan malam-malam saat saat anak-anaknya  tertidur pulas  

Islamedia


Terimakasih Ibu engkau selalu hadir   layaknya peri yang ada di dunia, bak seorang bidadari tak bersayap  tiada yang bisa mengalahkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, ia rela melakukan apa saja demi anak-anaknya, agar  menjadi manusia baik, bijaksana, dan sukses, seorang  Ibu adalah seorang pekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak pikiran dan tenaga hanya untuk membuat anaknya bahagia  lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya apalagi berharap balasan dari anaknya atas apa yang telah ibu lakukan, kebalikan dari sang anak   berbuat besar untuk ibunya namun  terkadang kita mengingat-ingatnya, bahkan menyebut-nyebutnya namun sikap itu jauh dari seorang ibu meskipun besar jasa terhadap anaknya investasi kebaikan untuk anaknya ia lupakan semua tidak pernah mengungkit ungkin atas jasa yang diberikan untuk membesarkan anak-anaknya


Terima kasih ibu dengan kelembutan cinta dan tangis air mata tulus ibu terhimpun seluruh daya untuk melahirkan buah hati-mu, engkau telah terpilih menjadi wanita mulia di sisi-Nya, untuk mendidik titipan-Nya menjadi anak yang berbakti dan bertaqwa kepada Sang Maha Pencipta, terimakasih  ibu masih tersimpan dengan baik dalam tabung memoriku  saat kecil   begitu takut gelap maka ibu siap memberi penerang supaya anaknya tidak terjerembab dalam lubang, terantuk dalam batu kecil yang membuat luka , dan  saat anaknya  takut suara dan segala yang asing ditelinga anaknya  maka ibu langsung mengenalkannya supaya anaknya kelak  tidak menjadi terasing dalam kehidupan social begitu kerap anaknya  bergetar dan takut maka ibu tampil supaya anaknya memiliki mental yang kuat dan ingatlah bahwa seorang ibu bukan pejuang yang  heboh memamer- mamerkan  kebaikannya meski terhadap  anaknya sekalipun, namun ia begitu  selalu menampakan kegembiraan, kebahagiaan, dan takjub atas keberhasilan anak-anaknya tanpa meminta balas jasa secuilpun  


Wahai Ibu untuk tiap tetes jiwa yang mengalir dari tangan halus dan tiupan  rahim Syurgawinya yang engkau taburi pada anak-anakmu senantiasa membawa kehangatan, kesejukan, dan kelembutan  bagi anak-anakmu sampai detik ini sentuhan halus syurgawinya masih terasa  maka ampunilah dosa Ibunda kami,  untuk tiap derai Jiwa yang menetes hapus khilafku engkau adalah naungan dan tempat bersandar kami setelah Allah SWT. Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha . Selamat hari ibu, Ahad, 22 Desember 2024

Cileungsi, Ahad, 22 Desember 2024
Kreator Kompasiana : Inay Thea

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline