Olok-Olok Gus Miftah Berbuah Manis Bagi Sunhaji Penjual Es
Judul diatas bukan berarti membolehkan bebas untuk mengolok-olok orang lain karena apapun bentuk olok-olok terlebih ada kesan penghinaan tentu semua orang tidak akan sepakat, bahkan Agamapun melarangnya, apa yang dilakukan guyonan ala Gus Miftah dengan mengolok-olok seorang pria bernama Sunhaji yang sedang berjualan es teh saat acara pengajian di Magelang pada akhir November 2024, dalam vedio tersebut terdengar dengan sangat jelas suara Gus Miftah meng-olok-olok sambil diiringi tertawa girang diikuti oleh tawaan orang-orang yang ada disekitarnya meski ini sempat disampaikan hanya guyonan semata tetapi guyonan itu melewati batas yang tidak sepatutnya disampaikan oleh seorang penceramah kondang sekelas Gus Miftah terlebih itu terjadi saat pengajian didepan jamaah jelas ini akan membuat geram semua yang mendengar karena terkesan menghina penjual Es, hingga pada akhirnya kejadian ini viral di media sosial menjadi lahan empuk bagi para netizen untuk mengalamatkan kecaman terhadap Gus Miftah yang dianggap kelewat batas dengan mentertawakan penjual es, dilain pihak mendapatkan olokolok itu Sunhaji hanya bisa terdiam, tertunduk lesu, menahan rasa malu bercampur sedih, namun beliau tetap sabar walaupun menjadi bahan tertawaan Gus Miftah dkk, hingga kejadian ini menjadi viral di dunia maya , dan Gus Miftah menjadi sasaran empuk kemarahan para netizen dari berbagai kalangan baik perorangan maupun lembaga
Namun disisi lain, atas sikap sabar seorang penjuan es Sunhaji mengundang simpati publik sehingga banyak yang yang memberikan dana dengan jumlah yang lumayan besar, ada yang menawarkan umroh gratis , tidak sampai disitu ada pula yang menawarkan anak-anaknya kelak akan dibiayai sekolahnya , atas kejadian ini saya mencoba untuk berpikiran genit sambil mencermati andai saja Gus Miftah tidak mengolok-olok tapi hanya memborong seluruh es yang dijualnya tentu yang akan mendapatkan simpati dari jamaah hanya Gus Miftah saja karena tindakannya yang peduli terhadap pedagang es sementara keuntungan yang didapatkan oleh penjual es tentu tidak seberapa, tidak berarti membenarkan tindakan Gus Miftah seenaknya menghina penjual es dengan mentertawakannya, tetapi mencoba meluangkan waktu sesaat untuk merenungkan dengan hati dan pikiran yang jernih bahwa terkadang Allah SWT akan menguji hambanya melalui cara-cara yang tidak kita sukai, tidak kita kehendaki, tidak rela, atau malah yang kita membencinya atas ujian tersebut, tetapi yang harus diingat adalah ketidak sukaan kita, ketidak relaan kita atas ujian yang diberikan Allah SWT hanyalah sebagai gambaran kecil betapa kerdilnya, dan sempitnya pemikiran kita untuk menangkap makna sesungguhnya atas pesan baik yang Allah SWT berikan melalui ujian hidup , dan olok-olok yang dilakukan Gus Miftah adalah merupakan ujian cukup berat kerana menguji kesabaran Sunhaji, namun ternyata dibalik olok-olok itu terselip hikmah yang berbuah manis bagi Sunhaji dengan datangnya bantuan mengalir deras dari orang-orang yang baik yang beliau sama sekali tidak mengenalnya, dan Sunhaji tidak pernah menduga endingnya akan seperti ini begitu manisnya akhir dari sebuah guyonan ala Gus Miftah terhadapnya
Jombang.id
Kesimpulan
Belajar dari kasus ini bahwa tidak selamanya ujian itu dalam bentuk kesenangan hidup tetapi juga ada ujian kegetiran, dan kepahitan hidup yang kita tidak mudah untuk melewatinya kecuali dengan sikap sabar atas ujian yang diberikan pada akhirnya akan berbuah manis sebagaimana yang dialami oleh Sunhaji dengan sikap sabarnya menerima cemoohan ia mendapatkan anugerah yang tidak disangka-sangka hal ini menunjukkan bahwa kesabaran atas sesuatu yang menimpa patut dipertahankan meski terkadang pahit tapi yakinlah dibalik kepahitan pada akhirnya berbuah manis. semoga kejadian Gus Miftah terhadap penjual Es menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi kita semua. Wallahu A'lamu
Cileungsi, Ahad, 08 Desember 2024
Kreator Kompasiana : Inay Thea
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI