"Jalan-jalan ke Pantai Carita, Jangan lupa beli terasi, bagaimana kampung akan ditata, jika tidak ada partisipasi"
Kehadiran Kader Dasawisma Dapat Mewarnai Pertemuan FGD 2 di RW. 004 Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat
Selasa, 15 Oktober 2024 tepat jam 13.30 diseketariat RW.004 sessuai undangan untuk pelaksanaan pertemuan warga masyarakat di RW.004 sebagai salah satu RW yang masuk kategori kumuh ringan sesuai dengan Pergub No. 90 Tahun 2018 Tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu dimana Perfub ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dalam proses pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman, penataan permukiman terpadu,sinergis, kolaboratif, dan berkelanjutan melalui serangkaian kegiatan perencanaan bersama warga masyarakat untuk tercapainya kebutuhan hunian yang layak,dan keamanan bermukim, serta peningkatan layanan sarana dan prasarana permukiman, terpenuhinya aksesibilitas atas fasilitas public ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan perencanaan melalui identifikasi permsalahan yang berkaitan dengan penataan fisik lingkungan, aspek pemberdayaan social dan budaya, dan aspek pembanguna perekonomian masyarakat semua ini bisa berjalan dengan baik jika ada partsipasi dari warga masyarakat setempat untuk melakukan identifikasi permasalahan terkait tridaya (daya fisik lingkungan, ekonomi dan social)
Pertemuan Selasa, 15 Oktober 2024 sebagai tindak lanjut dari pertemuan FGD 1 yang menghasilkan beberapa point kesepakatan antara lain: penetapan lokasi koridor utama, penetapan Kelompok Masyarakat (POKMAS) yang memiliki peran untuk mengendalikan dan mengawal pelaksanaan kegiatan khususnya di penataan koridor utama,mengawal usulan perencanaan masyarakat dalam menata lingkungan permukiman yang sudah terinput dalam matrik usulan , dan pendataan rumah tidak layak huni (RTLH) atas dasar beberapa usulan kegiatan ini maka diperlukan melakukan kordinasi, komunikasi, dan informasi kembali melalui pertemuan yang bersifat sederhana secara lesehan namun tidak mengurangi kualitas hasil pertemuan karena itu sebagaimana yang disampaikan ketua RW. 004 bapak Jupri dalam sambutannya bahwa pertemuan FGD 2 ini sangat penting untuk diikuti karena merupakan dasar dalam pelaksanan penataan di tahun 2025 dan diperkuat oleh ketua LMK RW.004
Bapak Sholahudin yang menyampaikan bahwa tahun ini baru sebatas penyusunan perencanaan yang lebih dikenal dengan istilah CAP, dan baru ditahun 2025 akan dilaksanakan melalui kegiatan Collaborative Implementation Program (CIP) berdasarkan perencanaan yang disusun pada tahun 2024 karena itulah dalam penyusunan perencanaan ini harus betul-betul mencerminkan kebutuhan prioritas masyarakat bukan berdasarkan keinginan semata, karena itulah saat narasumber Wahyu Irinati menyampaikan grafik hasil pendataan baseline semakin memprlihatkan potret permalahan terbesar di RW. 004 adalah tidak terpeliharanya drainase, proteksi kebakaran, ketidak teraturan bangunan, dan cakupan jalan lingkungan, begitu juga dalam potret masyarakat berpenghasilan rendah terlihat dengan jelas basis terbesar ada di RT. 009. 011, 004,003, dan RT. 015 dari permasalahan tersebut hendaknya ada perencanaan sebagai solusi untuk menjawab setiap permaslahan yang terlihat dengan jelas dari grafik hasil pendataan baseline
Namun ada hal yang lebih menarik bahwa pada pertemuan kali ini ada yang bereda dari pertemuan sebelumnya karena peserta fgd 2 didominasi oleh para kader dasawisma alias pasukan emak-emak, pemandangan ini diawal cukup mengagetkan bagi tim CAP namun rasa penasaran itu hilang setelah ada penjelasan dari dari kordinator dawis bahwa undangan pertemuannya dishare ke group dawis, dan kelaziman dawis jika ada pertemuan warga dipastikan seluruh kader akan hadir kecuali ada yang berhalangan sifatnya dharurat bahkan dari sejak awal kehadiran para dawis selalu dimonitor kordinator dawis, namun hadirnya para kader dawis memang layak untuk mewakili wilayah masing-masing mengingat mereka sangat paham tentang kondisi wilayah hal ini terbukti saat disampaikan lokasi survey kegiatan yang direncanakan tidak sedikt dari para dawis memberikan tanggapan untuk erbaikan bahkan saat nama-nama by name by address (BNBA) pada kegiatan pelatihan ekonomi dan sosial para dawis langsung memberikan tanggapan mengingat nama-nama yang tercantum dalam kegiatan tersebut harus melalui RT dan Dawis ini penting supaya kegiatan pelatihan yang ditawarkan tepat guna dan tepat sasaran itulah pentingnya mengapa para dawis kudu mengetahui nama-nama yang masuk dalam daftar pelatihan dimaksud