Ngariung Bersama Ketua RW. Para Ketua RT, dan Dasawisma di RW. 007 Kel. Cengkareng Barat
Senin, 30 September 2024 di kediaman ketua RW. 007 tepat jam 14.00 pertemuan dibuka oleh ketua RW 007 Kelurahan Cengkareng Barat Bapak Mochamad Arif lokasi RW. 007 termasuk kategori kumuh ringan karena itu akan diintervensi melalu program perencanaan Community Actin Plan (CAP) sebagai usulan perencanaan yang menghasilkan dokumen perencanaan untuk dilaksanakan pada tahun 2025 melalui anggaran Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Administrasi Jakarta Barat melalui kegiatan Collaborative Implementation Program (CIP) adalah program peningkatan kualitas permukiman berbasis masyarakat melalui penanganan bersama oleh multi pihak maka hasil dokumen CAP 2024 ini dijadikan sebagai dokumen yang akan dikerjakan dalam penanganan kumuh di RW 007 kelurahan Cengkareng Barat , atas dasar itu maka pada FGD 2 ini dimaksudkan untuk mengonfirmasi ulang tentang perencanaan yang sudah diusulkan pada FGD 1 dapun hal-hal yang dikonfirmasi ulang adalah apakah ada kegiatan fisik lingkungan yang sudah dikerjakan oleh program lain ? mengingat pada saat yang sama ada kegiatan fisik lingkungan melalui kegiatan sarpras (Sarana dan Prasarana) yang juga kegiatan dari Dinas Perumahan Jakarta Barat, kemudian konfirmasi tentang kelengkapan alamat lokasi kegiatan misalkan jalan, dan nama gang yang seringkali ditemukan tidak ada nama jalan dan gang padahal dalam sebuah perencanaan penamaan ini menjadi wajib , penegasan tentang lokasi perencanaan bukan milik pribadi, dan dijamin tidak akan menimbukan permasalahan dikemudian hari pada saat pelaksanaan karena berdasarkan pengalaman ada beberapa kegiatan yang mendapatkan protes keras dari oknum warga masyarakat justru terjadi saat kegiatan sedang dilaksanakan untuk menghindari ini maka saat FGD 2 dipastikan ada jaminan dari para ketua RT, maupun dasawisma setempat ini tidak akan terjadi, dan terakhir tentang kesiapan warga masyarakat pada saat pelaksanaan karena ini memerlukan dukungan penuh dari warga masyarakat dilokasi pelaksanaan kegiatan
Adapun permasalahan yang dirasakan menjadi prioritas utama jika melihat dari hasil input warga masyarakat kedalam aplikasi data baseline maka nampak terlihat dengan jelas bahwa persoalan yang paling utama adalah tentang tidak terpeliharanya drainase, kemudian persoalan sarana dan prasana proteksi kebakaran, dan persoalan yang ketiga adalah ketidak teraturan bangunan nah berdasarkan ni maka seyogyanya usulan terbanyak dari masyarakat adalah bagaimana mengatasi persoalan drainase, PJU dan keteraturan bangunan hal ini jika dilaksankan akan menurunkan nilai kekumuhan yang ada, adapun mengenai persoalan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di RW 007 dapat dilihat dari hasil baseline adalah RT. 004 paling dominan MBR, disusul RT001, dan 006 artinya saat ada bantuan social maka lebih prioritas penyalurannya di RT terebut dijamin lebih tepat sasaran