Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Mengapa Lingkungan Permukiman RW 004 Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat Masuk Kategori Kumuh Sangat Ringan?

Diperbarui: 13 September 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar/Dokpri

Mengapa Lingungan Permukiman RW. 004 Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat  Masuk Kategori Kumuh Sangat Ringan ?

Kamis, 12 September 2024 meluncur ke Kelurahan Rawa Buaya khususnya RW.004  yang masih menyisakan beberapa RT yang belum memasukan perencanaan kegiatan untuk perbaikan lingkungan permukiman antara lain RT. 009,002, 008,013, dan 006 /RW.004.

Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat RT tersebut tertinggal untuk mengusulkan rencana  kegiatn melalui  program Community Action Plan (CAP) sebagai sebuah program dari pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan tujuan untuk penataan kawasan permukiman yang masuk kategori kumuh agar ada intervensi pelaksanaan kegiatan sehinga RW.004 bisa keluaar dari kategori kumuh ringan sekali sebagaimana yang termaktub dalam  peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 90 tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman 

Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu, dan RW 004 Kelurahan Rawa Buaya menurut Pergub ini termasuk kategori wilayah kumuh sangat  ringan namun demikian bukan persoalan kategori  kumuh ringannya karena jika tidak ada tindakan antisipasi melalui intervensi kegiatan bukan tidak mungkin akan menjadi kumuh berat dan ini sesuatu yang tidak diharapkan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah karena itulah melalui program CAP sebagai nita baik Pemerintah dalam penataan kawasan permukiman kumuh

Input sumber gambar/Dokpri

Pertanyaan berikutnya apa saja yang menyebabkan wilayah terasuk kategori kumuh ?  menjawa ini kita harus membuka kembali tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh, terdapat Pasal 6 (1) Kesesuaian terhadap standar teknis dan kelaikan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dijelaskan lebih detail tentang kriteria  yang menyebabkan wilayah menjadi kumuh antara lain :

  • bangunan gedung;

  •  jalan lingkungan;

  • penyediaan air minum;

  • drainase lingkungan;

  •  pengelolaan air limbah;

  • pengelolaan persampahan; dan

  • proteksi kebakaran.

Input sumber gambar/Dokpri

Setelah melakukan survey lapangan untuk melihat apa saja yang menjadi permasalahan yang dirasakan oleh warga masyarakat yang menjadi penyebab kumuh sangat ringan sesuai dengan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 90 tahun 2018 RW. 004 masuk kategori kumuh sangat ringan, dan dari hasil survey langsung lapangan  ada tiga permasalah terbesar sebagai penyebab kumuh adalah bangunan rumah di tempat yang sempit sehingga pertumbuhan kawasan permukiman menjadi tidak terkendali yang mengakibatkan munculnya permukiman kumuh 

hal ini dimaklumi mungkin karena keterbatasan lahan serta keterbatasan ekonomi sehingga ada beberapa rumah yang masuk kategori Rumah tidak Layak Huni (RTLH), ini terjadi  seiring bertambahnya angka kependudukan di suatu wilayah tentunya akan mempengaruhi fasilitas sarana dan prasarana yang ada, dan begitupun sebaliknya apabila ketersediaan sarana dan prasarana diwilayah tersebut buruk akan menyebabkan masalah serius bagi lingkungan hunian masyarakat sehingga kondisi sarana dan prasarana pun menjadi faktor pemicu adanya kekumuhan di suatu wilayah, 

permasalahan berikutnya buruknya  sanitasi termasuk dalam menjadi penyebab tumbuhnya kawasan kumuh, belum lagi kondisi drainase yang yang rusak, keci l, sempit  belum standar teknis, disertai timbunan sampah di sepanjang aliran drainase menyebabkan aliran saluran tidak bisa menampung limpasan air hujan yang pada akhirnya menimbulkan genangan yang cukup menggangu bagi aktifitas warga masyarakat sebagaimana yang diakui oleh salah satu RT di RW, 004 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline