Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Membersamai Kader Dasawisma dalam Proses Input Data Baseline Rumah Tangga dan Lingkungan di RT. 012 Kel. Rawa Buaya Jakarta Barat

Diperbarui: 19 Juli 2024   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Membersamai  Kader Dasawisma Dalam Proses Input Data Baseline Rumah Tangga dan Lingungan di RT. 012 Kel. Rawa Buaya Jakarta Barat

Rabu, 18 Juli 2024, pukul 14.00 bertempat di RT.012  sebagai salah satu lokasi yang masuk kategori kumuh ringan karenanya itu sebagaimana amanat  dalam Pergub No. 90 Tahun 2018 harus ada pembenahan wilayah melalui intervensi pelaksanaan kegiatan yang dapat merubah wajah kawasan dari kumuh menjadi tidak kumuh, dan untuk saat ini di RT. 012-RW. 004 Kel. Rawa Buaya sedang proses identifikasi melalui input pendataan baseline rumah tangga dengan harapan dapat tersaji profil yang mencerminkan gambaran wlayah secara utuh melalui pendataan baseline yang dilakukan oleh warga masyarakat namun demikian, tidak semua warga familiar dalam melakukan pendataan melalui aplikasi meski ada bimbingan langsung bagaimana cara mengisi aplikasi akhirnya melalui kader dawis sekaligus ketua RT. 002 Ibu Yayah mengundang tim CAP untuk hadir dalam acara pertemuan rutin para kader PKK, dan dasawisma, sekaligus dijadikan  sebagai acara osialisasi program CAP dan penjelasan dengan praktek langsung input data baseline rumah tangga

DOKPRI

Memenuhi undangan tersebut akhirnya tim CAP hadir edisi lengkap menghargai atas  keinginan warga masyarakat untuk belajar langsung cara menginput baseline data rumah tangga yang ada di RW. 004 semuanya harus terinput dalam data aplikasi rumah tangga  agar dapat diketahui jumlah total rumah tangga yang ada, permasalahan, serta akses pelayanann terhadap  bagi warga masyarakat setempat  informasi ini sangat dibutuhkan untuk melihat profil permasalahan dominan yang ada dilingkungan masyarakat,  karena itu dalam melakukan pendataan harus warga setempat yang mengetahui , melihat dan merasakan  sehingga akan mendapatkan profil rumah tangga yang mencerminkan permasalahan dan potensi yang ada, adapun data-data yang harus tergali dalam wawancara dengan warga masyarakat adalah :  tentang  keteraturan bangunan ( apakah memiliki akses langsung kejalan, atau tidak ) , kelayakan bangunan (berapa panjang lantai, lebar lantai, dan jumlah penghuni ),  akses air minum ( apakah menggunakan ledeng, sumur bor, sumur terlindungi, air hujan, air kemasan, air gallon, dan gerobak air ) , akses sanitasi  (jamban sendiri, komunal, atau bahkan tidak memiliki jamban), bagaimana dengan pengelolaan sampah rumah tangga ( pilihannya memiliki bak sampah sendiri, komunal, dibakar, atau dibuang kesungai), pendapatan rumah tangga (apa pekerjaan kepala rumah tangga) ini menggunakan aturan standar yang diatur dalkam Permen PUPR No. 1 Tahun 2021 tentang Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Persyaratan Kemudahan Pembangunan dan Perolehan rumah, dan Kepmen PUPR No. 411/KPTS/M/2021 tentang Besaran Penghasilan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

DOKPRI

Adapun pelayanan fasilitas sosial (pelayanan kesehatan yang terdekat apakah rumah sakit, puskesmas, bidan, dokter, dan klinik) aspek kesehatan nantinya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan, serta kemampuan mengatasi masalah kesehatan secara tepat dan benar, tetapi juga bagaimana  meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan karena appun alasannya bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah, lalu  bagaimana dengan akses terhadap lembaga pendidikan ? jenjang SD, SMP, dan SMA karena pendidikan menjadi sangat penting bagi semua warga masyarakat karenanya  harus memberikan kemudahan dan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk memperoleh pendidikan untuk memberikan jaminan tentang  pemerataan akses pendidikan baik dikota maupun pedesaan karena bisa jadi pada kenyataannya banyak ditemukan anak putus sekolah karena persoalan ketidak mampuan dsb,  semuanya harus didata melalui input aplikasi yang telah dipersiapkan meskipun terdapat kendala  dalam proses penginputan data, karena  tidak semua warga masyarakat familiar dalam menggunakan aplikasi karena itu atas gagasan mulia dari seorang penggerak masyarakat sekaligus ketua RT. 012 - RW. 004  Ibu Yayah, dan Ibu Lili  untuk mempertemukan tim CAP dengan masyarakat secara langsung.  Demikian

Jum'at, 19 Juli 2024

Kreator : Inay Thea

DOKPRI

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline