https://studio.youtube.com/video/buwDA8BIpjY/edit
Akankah Kajian Tafsir Jalalain Jilid Dua di Lembah Ciwaregu Dapat Kembali di Gelar ?
Judul diatas bukan tanpa alasan mengingat banyaknya pertanyaan yang yang dilontarkan oleh jamaah yang menanyakan tentang adakah celah untuk mengadakan kembali kajian tafsir di Ciwaregu Cianjur ? rupanya ada keinginan jamaah untuk kembali mengadakan kajian tafsir jalalain di lembah Ciwaregu, mendengar harapan ini rasanya keinginan yang tidak terlalu berlebihan jika melihat kesuksesan rekam jejak hasil pelaksanaan kajian beberapa minggu lalu yang sangat mengesankan bagi sebagian jamaah tafsir jalalain yang hadir atau mungkin juga pertanyaan ini mewakili kerinduaan jamaah lainnya yang juga menginginkan hal yang sama, yang pasti pelaksanaan kajian tafsir jalalain di lembah Ciwaregu meninggalkan kesan yang teramat dalam pada jamaah terbukti dengan lontaran pertanyaan yang dilayangkan kalaupun pertanyaan itu diawal-awal cukup mengagetkan namun sekaligus membahagiakan karena membuktikan kajian tafsir Ciwaregu jiid satu yang telah dilakukan memberikan kesan positif teramat dalam bagi jamaah sehingga ada harapan menggelar kembali kajian semacam ini sebagaimana yang sudah dilakukan , ini membuktikan bahwa jamaah merasakan bagaimana nikmatnya mengikuti pengajian di alam terbuka dengan pemandangan disekelilingnya yang indah , bisa memanjakan mata, dan telingan dengan suguhan pemandangan pepohonan yang rindang dan hijau, desiran angin yang cukup menyegarkan badan dan pikiran , belum lagi percikan bunyi air pancuran yang mengalir deras memenuhi kolam yang ada dilembah Ciwaregu suara gemericiknya membawa kita sesaat menerawang kemasa-masa kecil saat di kampung halaman namun last but not least yang paling mengagumkan adalah terbangunnya sebuah kebersamaan yang sangat baik dari para jamaah yang menyatukan diri dalam barisan kekuatan tafsir jalalain sungguh ini pemandangan yang mengharu biru sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata tetapi dapat membangunkan spirit dalam jiwa untuk bersama-sama membesarkan dan menjaga nama baik Tafsir Jalalain
DOKPRI
Padahal sebelumnya sempat ada keraguan yang menggelayuti pikiran panitia kecil akankah jamaah akan tetap datang ke Ciwaregu mengingat cuaca sedang tidak bersahabat dengan turunnya hujan yang lumayan lebat dari hari Sabtu sore hari hingga malam, namun keraguan itu terbantahkan saat beberapa kendaraan roda empat perlahan lahan mulai berdatangan dimalam hari membuktikan sebuah kecintaan jamaah terhadap kajian tafsir jalalain, karena kecintaan itu pasti akan meminta semuanya dari kita bahkan rasa lelah jamaah tidak dirasakan sebagai sebuah beban manakala sudah berada dilembah Ciwaregu lagi-lagi memang itulah makna cinta yang sudah tertanam dalam diri jamaah hingga persoalan jarak dengan diiringi hujan, jalanan licin, tajam, berkelok dan bahkan becek tidak menyurutkan jamaah untuk hadir bahkan terlihat semakin banyak yang datang akan menambah daya energy positif untuk saling menopang dapat dirasakan manfaatnya untuk saling melengkapi saripati energy positif , saling melengkapi atas kekurangan diri dengan kelebihan jamaah lainnya atau sebaliknya menopang kelemahan orang lain dengan kekuatan diri itulah makna kebersamaan yang dibangun dalam ikatan jamaah tafsir jalalain
DOKPRI
Sungguh pemandangan yang teramat menakjubkan atas kedatangan para jamaah tidak tanggung-tanggung total kendaraan yang masuk area lembah Ciwaregu tidak kurang dari 76 kendaraan roda empat belum termasuk roda dua jumlah jamaah yang hadir melebihi dari biasanya, pertanyaan berikutnya adalah mengapa jamaah banyak yang tertarik datang ke lembah Ciwaregu ? jawabannya tentu saja karena lokasi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi jamaah disamping bisa mengikuti kajian tafsir jalalain tapi sekaligus jamaah bisa menghilangkan kepenatan dengan menikmati suguhan keindahan alam disekitarnya, ini membuktikan bahwa semua yang menjadi tujuan akan terpenuhi jika bergerak dalam ikatan yang sama melalui proses yang dilakukan secara bersama-sama tanpa harus ada yang mengklaim merasa paling menonjol, mengedepankan bisa merasa bukan merasa bisa, pintar merasa bukan merasa pintar untuk membangun semangat kebersamaan demi mensukseskan acara taklim , ini membuktikan bahwa kebersamaan ini akan melahirkan keberhasilan bersama karenanya jangan sekali-kali mengecilkan makna kebersamaan dalam jamaah tafsir jalalain , namun sebuah kesuksesan akan dirasakan manakala ada kesadaran kolektif untuk saling berkontribusi pada setiap tahapan kegiatan, bahwa pada akhirnya kesuksesan acara kajian tafsir menjadi pengawalan bersama tetapi itu kudu dipersiapkan dengan sebaik mungkin yakinlah bahwa hasil akhir tidak akan menghianati proses yang dilakukan dengan penuh ketulusan oleh tim khidmat bekerja keras di garda terdepan dalam mempersiapkan sarana dan prasarana kini suksesnya acara nikmatnnya dapat dirasakan secara bersama-sama
DOKPRI
Terlihat nuansa ukhuwwah yang berbeda saat di lembah Ciwaregu tanpa sekat berbaur menjadi satu tak peduli rumput basah karena sempat disambut turunnya hujan namun jamaah tetap menggelar karpet duduk bersila seolah sedang duduk diruang yang terlindungi dari hujan mereka terlihat merasakan nikmatnya duduk berlama-lama dalam taklim meski diwarnai dengan rumput basah karena hujan namun itu tidak dirasakan sebagai sebuah masalah demi untuk menjemput keberkahan dalam taklim sungguh suatu pemandangan yang sangat mengharukan, pertanyannya adalah adakah pertemuan-pertemuan yang lebih lezat selain pertemuan-pertemuan yang dihadiri manusia berhati ikhlas bisa duduk berlama-lama sehingga memberikan kesan yang teramat dalam bagi jamaah sampai-sampai ada rasa ingin mengulang kembali kelezatan ukhuwwah dalam ikatan jamaah tafsir jalalain di alam terbuka, ini membuktikan sebesar pengorbanan jamaah tafsir untuk hadir, sebesar itu pula spiritnya untuk selalu berada dalam kapal bernama Tafsir Jalalain, namun semua harapan jamaah untuk kembali menggelar kajian jilid dua lembah Ciwaregu semua berpulang kepada pembimbing kajian Tafsir Jalalain. Wallahu A'lamu
Senin, 15 Juli 2024
Kreator: Inay Thea Cileungsi