Program Makan Siang Gratis Haruskah Komisi IV DPR RI Studi Banding ke Stockholm Swedia
Studi banding anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke luar negeri jangan sekedar menghamburkan uang Negara dengan tidak menghasilkan apa pun karena ini hanya akan menimbulkan kesia-siaan belaka padahal biaya yang dikeluarkan studi banding sebenarnya dapat dialokasikan untuk hal lain yang bermanfaat, dan memebrikan kemaslahatan , tetapi jika kemudian hasilnya bisa memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia maka tidak salah dilakukan studi Banding sebagaimana baru-baru ini studi banding untuk penanganan program makan siang gratis yang dilakukan oleh Komisi IV DPR RI untuk belajar program makan siang gratis. Delegasi ini diketuai oleh Budhy Setiawan dan Wakil Ketua Budisatrio Djiwandono kedatangan mereka untuk mempersiapkan kerangka hukum bagi program makan siang dan susu gratis untuk pemerintahan baru, namun Komisi IV DPR RI tidak sendirian tetapi diikuti oleh Ketua Badan Pangan Nasional, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan Dirjen PSKL KLHK, PT Pupuk Indonesia (Persero), , serta perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perhutani, tentu saja banyaknya rombongan yang terlibat dalam kegiatan studi banding sudah bukan rahasia lagi bahwa biaya kepergian mereka tidak dibebankan atas biaya sendiri alias swadaya tetapi melekat di anggaran Negara karena itu besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk studi banding program makan siang harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai, ini yang harus menjadi catatan bagi mereka jadi bukan sekedar jalan-jalan atau refreshing bersama keluarga tetapi ada misi yang dicapai sekaligus menjadi bahan telaahan nanti pasca kepulangan dari Swedia
Haruskah untuk urusan program makan siang harus dilakukan studi banding ? untuk menjawab pertanyaan tersebut sebaiknya kita mengetahui dulu studi banding itu apa, adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu organisasi agar berkembang sesuai dengan yang diharapkan sebagaimana mestinya, namun demikian lokasi yang dituju untuk melakukan studi banding adalah harus Negara yang memiliki segudang pengalaman baik, sukses dalam penanganan makan siang gratis artinya ada pengalaman dari keberhasilan seseorang, kelompok, atau Negara dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi penanganan persoalan makan siang gratis tentu pilihan Komisi IV DPR RI adalah Negara Swedia bukan asal pilih lokasi kunjungan tetapi lnegara tersebut harus sudah memiliki kegiatan masuk kategori bestpraktice dalam penanganan makan sinag gratis jika faktanya menunjukkan sangat baik maka studi banding memang baik dilakukan akan tetapi perlu menjadi catatan adalah bahwa pengorbanan tenaga, pikiran, waktu dan terlebih biaya yang dikeluarkan dari Negara tentunya tidak sedikit harus dibayar dengan hasil yang akan dicapai hal ini seharusnya sudah menjadi komitmen di Komisi IV DPR RI yang membidangi soal pangan yang sangat berhubungan dengan kebutuhan rakyat, terlebih dalam kunjungan ini DPR Komisi IV tidak sendirian tetapi mengajak unsur lainnya
Namun demikian ada hal yang dapat menggembirakan adalah bahwa rombongan studi banding telah menjajaki kerja sama Indonesia dengan Swedia guna mendukung program makan siang gratis tetapi juga delegasi juga berkunjung ke beberapa lokasi penting, termasuk peternakan dan perkebunan Bona Gard, serta Fish & Seafood Market. karena itu harapannya dari kunjungan ini membuka peluang besar bagi Indonesia dan Swedia untuk mempererat kerja sama di bidang pangan ini sangat menjanjikan bagi Indonesia, dan hasil studi banding dapat memberikan prinsip umum, hipotesis yang dapat diuji, dan informasi empiris lapangan yang bisa diterapkan di Indonesia maka dengan komsi IV DPR RI dan rombongan melakukan studi banding akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi Indonesia lebih baik.
Keberadaan rombongan selama empat hari di Stockholm, Swedia, untuk mempelajari program makan siang dan susu gratis, dari tanggal 19-22 Mei 2024 tentunya ini akan memakan biaya yang lumayan besar akan tetapi biaya yang digunakan untuk studi banding tentang program makan siang akan tidak berarti apa-apa manakala program makan siang gratis bisa berjalan sesuai harapan, namun jika tidak, tentu perjalanan studi banding akan menjadi sia-sia hanya menghabiskan anggaran plus jalan-jalan untuk Komisi IV DPR RI tetapi kita musti berprangka baik bahwa perjalanan ini didasari semata-mata untuk kepentingan rakyat Indonesia yang sudah menunggu pelaksanaan program makan siang gratis sesuai janji Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dalam janji kampanyenya mencanangkan makan siang gratis tentu saja janji ini jangan hanya sebatas lipstick belaka tetapi harus terimplementasikan dalam masa kepemimpinan Prabowo Subianto karena kebanyakan rakyat Indonesai kalau sudah bicara urusan perut tentu menjadi hal yang paling prioritas itulah sebabnya Pemerintah untuk tidak main-main dalam mencanangkan sebuah janji yang berhubungan langsung dengan rakyat miskin terlebih urusan makan siang yang akan ditanggung dari anggaran Negara... Demikian semoga bermanfaat
Kamis, 23 Mei 2024
Inay Thea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H