Rayuan Gombal Partai Amanat Nasional (PAN) Dalam Lantunan Bait Do'a Politik
Ada ungkapan bijak yang menyatakan, "if you only pray when you're in trouble, then you are in trouble. (Jika kamu hanya berdoa ketika kamu dalam kesulitan, maka kamu berada dalam kesulitan.) karena itu memanjatkan doa bukan hanya dilakukan pada saat seseorang merasa perlu atau ada dalam masalah besar, dan ingat bahwa doa itu bukan suatu hal yang remeh sekedar pelengkap ritual semata tetapi lebih dari itu untuk memperkuat keyakinan atas motivasi seseorang yang sangat percaya atas upaya terakhir adalah kepasrahan kepada sang Maha memiliki Allah SWT dengan memanjatkan permohonan sebagaimana dalam QS. Gafir 60 "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Namanya berdoa alias meminta apapun yang dipanjatkan sah-sah saja sesuai prioritas kebutuhan masing-masing malah justru kalau kita tidak berdoa termasuk kategori hamba yang sombong karena terlampau over pede bahwa semuanya bisa berjalan atas hasil usaha sendiri namun tidak demikian bagi seorang yang memiliki iman bahwa kewajiban manusia hanya berusaha soal hasil akhir adalah atas kehendak Tuhan YME yang memilik hak perogratif untuk menentukan keberhasilannya maka doa juga bisa dimaknai sebagai upaya manusia dalam mencapai tujuannya, bahkan doa juga disebut sebagai senjata untuk meraih apa yang diinginkan Nabi SAW telah mengingatkan "Doa adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya'la).
Mengacu terhadap pesan baik diatas, dengan menjadikan bahwa bahwa doa sebagai senjata bagi orang beriman rasanya tidak berlebihan bagi Partai Amanat Nasional (PAN) telah menggunakan senjata pamungkasnya dalam uangkapan untaian doa lembutnya melalui lisan genit ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam memimpin doa di acara Bimtek dan Rakornas Pilkada di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan dengan menyelipkan sebuah doa harapan "Ya Allah kami meyakini bahwa bapak prabowo Subianto sudah merencanakan akan memberikan beberapa posisi bagi kader-kader terbaik bagi Partai Amanat Nasional pada kabinet mendatang," ucap Saleh saat sesi doa di acara Bimtek dan Rakornas PAN, Jakarta" tentu saja pesan doa ini dimaksudkan dialamatkan kepada Prabowo Subianto yang kebetulan hadir di acara tersebut mendapatkan todongan doa permohonan tersebut Prabowo Subianto hanya bisa tersenyum entah senyuman pertanda setuju atau menganggap bahwa doa yang dilontarkan Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay hanya sebatas guyunan belaka namun kemudian Prabowo merespon doa tersebut dengan menyebutkan bahwa doa yang disampaikan Saleh Daulay sangat kreatif dengan berkelakar langsung menyampaikan ungkapan yang biasa disampaikan khas orang Medan 'masuk itu barang' alias aman jika barang sudah masul nah PAN merasa harus bersyukur jika mendapatkan jatah menteri lebih banyak dari apa yang kami perkirakan dengan mengkaim bawa membangun komunikasi dengan Prabowo Subianto khususnya sudah terjalin sejak lama bahkan dari sejak Pilpres 2014 hingga tahun 2024 ini selalu setia dengan mendukung Prabowo Subianto yang langsung diaminkan oleh Prabowo dengan memperkuat pernyataan bahwa PAN salah satu partai yang paling setia dalam mendukungnya dengan menegaskan bahwa kesetiaan harus dibalas dengan kesetiaan pula apakah artinya ini sebagai signal atas respon lantunan doa politik PAN
Lebih jauh lagi kita memahami bahwa dalam hubungan komunikasi politik tidak ada yang gratis semua berdasarkan kepentingan, hari gini masih ada makan siang gratis itulah ungkapan populer yang sering kita dengar jika menyangkut relasi politik, dan kenyataan lapangan menujukkan seperti itu dalam melakukan hubungan kerjasama, baik hubungan individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, lembaga dengan lembaga lainnya, dan terlebih dalam hubungan politik maka kepentingan harus diatas segalanya, jika tidak berdasarkan kepentingan untuk apa membangun komunikasi politik kalaupun itu hanya berlaku dalam kamus mimpi , dengan kata lain di dunia politik tidak ada pemberian yang gratis, sekecil apapun kontribusi kue yang diberikan harus selalu ada kalkulasi Politik yang bisa dihitung dan menguntungkan bagi partai politik sebagai balasan atas pemberian dukungan, dengan demikian, permohonan Saleh Daulay dalam bait doanya untuk mendapat tambahan jatah kursi lebih banyak dalam susunan Kabinet Menteri 2024 tidak termasuk sebagai permintaan yang berlebihan jika diurut dari komunikasi politik yang sudah dibangun antara PAN dengan Prabowo Subianto sudah sejak lama maka sewajarnya meminta jatah pembagian kue kekuasaan lebih banyak lagi karena permintaan ini bukan sesuatu yang tabu bahkan ini merupakan pembicaraan yang paling menarik dengan segala pertimbangan atas dukungan yang sudah diberikan itulah yang sedang dimainkan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan mengingatkan Prabowo Subianto melalui sentuhan bait-bait doa yang disampaikan Saleh Daulay
Senin, 13 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H