Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Seonggok Manusia Miskin

Diperbarui: 27 Januari 2024   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

         

Seonggok Manusia Miskin 

  • Mereka yang merelakan diri dijadikan alas dudukmu, sandaranmu, bahkan dijadikan umpan sekalipun
  • Mereka telah merelakan diri jadi anak tangga untuk pijakan kakimu perlahan kau tapaki tangga demi tangga  tanpa kau sadari betapa beratnya menahan bebanmu yang teramat berat tapi kau tak peduli
  • Mereka tak rasakan beban beratmu hanya agar engkau  sampai di puncak kemenangan
  • Meski setelah duduk dikursi empuk mereka  kau campakkan
  • Tak ada sedikitpun raut wajah pendendam diwajah mereka, senyuman seperti biasanya tetap mengembang walau dalam keterbatasan
  • Meski lehermu kini mendadak teramat kaku untuk sekedar menoleh, apalagi singgah di gubuk reot mereka berat rasanya
  • Percayalah kebencian sudah dibuang dalam kamus mereka yang sempat jadi anak tangga  untuk kakimu
  • Namun bagaimanapun engkau harus segera siuman dari egomu, angkuhmu, kesombonganmu, ketidak pedulianmu atas mereka  jangan menunggu gelombang besar siap menerjang
  • Bukankah bisa saja  seonggok manusia miskin nan lemah seketika dapat berubah menjelma bagai Singa yang lapar dan terlukaaaa
  • Siap menanti kapan saat paling  tepat menerkam dengan penuh angkara murkaaaaa………




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline