Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Fenomena Euforia Menyambut Malam Tahun Baru 2024 Akan Kembali Hadir

Diperbarui: 30 Desember 2023   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Timenews

Fenomena Euforia Menyambut Malam Tahun Baru 2024 Akan Kembali Hadir

Perjalanan waktu yang merupakan perjalanan yang senantiasa terus bergulir tanpa ada yang mampu menghentikannya ia tetap berjalanan berganti dari satu titi ketitik lain, menit demi menit detik demi detik berlalu begitu cepat konon waktu diibarakan laksanan pedang jika tidak mampu mengendalikan maka kita yang akan ditebas oleh pedang  begitulah soal waktu jika kita menyiakan-nyiakan ksempatan soal waktu maka waktulah yang akan menikam kita tentu dengan investasi kebaikan karena  waktu tidak akan kembali ia akan tetap terus melaju kencang lihat saja bagaimana capatnya pergantian siang dan malam begtu juga sebaliknay antara malam dan siang dengan hitungan yang sama dan tidak ada makhluk satupun yang memiliki kuasa untuk menghentikan perjalanan waktu kecuali Tuhan yang Maha Mengendalikan kini perjalanan waktu tahun 2023 sudah tiba satu tahun dan tahun baru  didepan mata karena jika dihitung hari kita sudah tepat berada dalam hitungan  365 hari telah dilalui  atau setara dengan hitungan 8.760 jam, atau hitungan 525.600 menit, dan hitungan 31.536.000 detik artinya hitungan waktu dalam satu tahun sudah tercukupi dengan demikian tahun baru pun besok akan segera menghampiri kita tentu sebagaimana lazimnya banyak yang sudah dipersiapkan bagi orang-orang yang terbiasa menyambutnya karena jujur  bagi saya pribadi hampir tidak pernah dengan sengaja menunggu moment pergantian tahun baru terlebih harus begadang sampai pagi rasanya berat maklum pertimbangan soal faktor fisik, kesehatan terlebih saat usia sudah mulai beranjak tidak memungkinkan untuk begadang, selain itu bagi saya soal pergantian tahun adalah suatu keniscayaan memang pasti bergulir sesuai edarnya yang terpenting adalah bagaimana kelak dalam menapaki tahun berikutnya tentu harus ada perubahan kearah yang lebih baik dari perjalanan tahun sebelumnya karena sejatinya perubahan pada diri harus tetap ada supaya menjadi lebih dinamis

Dok.  SINDOnews

Dok. PNGtree

Namun meski secara khusus tidak pernah menyambut tahun baru tidak berarti harus menyalahkan orang-orang yang terbiasa menyambutnya selama dilakukan dalam batas kesantunan, menjaga etika dengan  tidak membuat kerusakan, keonaran, merugikan diri dan orang lain karena menyambut tahun baru  adalah sebuah pilihan sikap masing-masing dengan menjadikan pergantian tahun menjadi moment yang sangat ditunggu tunggu tidak hanya di Indonesia tetapi juga dibelahan dunia turut merayakan tahun baru dengan penuh suka cita bahkan mungkin juga ada  terkesan hura-hura hanya untuk menyongsong detik-detik pergantian tahun baru sebagaimana biasa kita alami  pada pertengahan malam yang biasanya lingkungan Kota, Desa,  perumahan, perkampungan suasa  malam dalam keadaan sunyi, hening, tenang saat orang-orang terlelap diperaduan masing-masing  tiba-tiba saat jelang pergantian tahun tiba suasana menjadi berubah lingkungan yang tadinya sunyi tenang seketika akan berubah dengan berbagai bunyi tiupan terompet, bunyi sirene kendaraaan yang meraung-raung suara knalpot kendaraan bermotor yang dengan sengaja dibuat dengan suara yang menderu-deru, dentuman petasan jika tidak dilarang seringkali turut menyambut pergantian tahun baru tidak lupa nyala kembang api yang membumbung ke udara disertai alunan music dari berbagai aliran music mulai terdengar, tepuk tangan meriah  dari berbagai lapisan masyarakat, belum lagi konvoi kendaraan muda mudi beriringan tidak jarang menimbulkan kemacetan dimana-mana karena kendaraan berjalan pelan sambil meniup terompet tumpah ruah turun kejalan   dari lintas usia  ada juga yang sengaja berkumpul disuatu tempat maka tidak heran suasana yang tadinya sunyi, tenang akan berubah menjadi ramai  ketika jarum jam menunjukkan pukul 12.00 malam dan menandakan pergantian tahun

Dok. MalukuTerkini.Com

  Selamat datang tahun 2024 adalah sebuah pergantian tahun sebuah keniscayaan dalam perjalanan waktu  bukan bentuk  pengulangan karena waktu tahun 2023  yang telah dilalui tidak akan pernah  kembali lagi terlebih bisa berharap peristiwa manis yang pernah dialami  akan kembali hadir rasanya tentu itu sesuatu hal yang mustahil karena yang harus kita jalani adalah bagaimana membuka halaman baru untuk menata kehidupan yang dilalui dengan perubahan kearah kebaikan dalam  suasana bahagia, menyenangkan, dan membahagiakan apa yang terjadi pada tahun sebelumnya  penuh dengan kepahitan, kegetiran menyedihkan, dan penderitaan tidak untuk diratapi, disesali terlebih menyalahkan keadaan  tetapi akan lebih baik moment perjalan hidup sebelumnya dijadikan sebagai media introspeksi  diri bercermin pada diri sendiri sehingga memasuki tahun baru ini saat tepat untuk memperbaiki diri jauh akan memiliki dampak positif daripada kegiatan kemeriahan yang dilakukan hanya demi memenuhi kepuasan sesaat

Dok. Ngopibareng.Id

Walaupun demikian ada sisi positif yang bisa dimanfaatkan dari perayaan menyambut tahun baru terlebih bagi para pedagang minuman dari mulai kopi, air teh manis, dan aneka makanan lainnya yang sengaja mangkal  sangat menguntungkan dengan meningkatnya asset pendapatan para pedagang kecil saat menjelang menyambut tahu baru tidak bisa dipungkiri ada nilai plus untuk para pedangan namum jika dibandingkan dengan resiko negatif yang mungkin ditimbulkannya jauh lebih banyak mulai dari sampah berserakan, kemacetan, kesehatan dan mungkin kerusakan lainnya    lebih kuat potensi yang mengarah ke sisi kerugian jika ini yang terjadi  maka pilihannya mengutip  istilah dalam ilmu Fiqh adalah adalah "Dar'u al-Mafasid Muqaddamun ala jalb al- Mashalih adalah menolak sesuatu yang lebih besar mafsadatnya (sesuatu yang bersifat negatif) lebih diutamakan daripada melaksanakan sesuatu yang bersifat masholih (sesuatu yang bersifat positif), dengan demikian  bahwa manusia perlu menjauhi kemafsadatan/kerusakan  terlebih dahulu daripada mengambil manfaat dengan demikian berupaya menyambut tahun baru meski ada sisi positif tetapi menjaga diri dari ke-"latah"-an budaya merayakan tahun baru masehi jauh lebih baik dan akan lebih memiliki manfaat minimal bagi diri sendiri.   Wallahu A'lamu

Cileungsi, Sabtu, 30 Desember 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline