Langkah Gibran Rakabuming Raka di Cap Sebagai Pembangkang oleh PDIP
Pada akhirnya PDIP gerah juga dengan keputusan Gibran Rakabuming Raka dengan menjadi cawapres Prabowo Subianto padahal masih sebagai anggota partai politik aktif di PDIP iapun disebut sebagai pembangkang sebagaimana yang disampaikan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dengan dalih bahwa dalam berpartai ada aturan/ rule of the game tidak main selonong boy begitu saja terlebih Gibran yang sudah menikmati lezatnya dukungan yang diberikan untuknya sebagai Walikota Solo tidak terlepas dari campur tangan Megawati Soekarno Putri melalui gerak mesin PDIP sehingga Gibran bisa lolos sebagai Walikota jadi sangat dimaklumi kalau kemudian langkah Gibran sebagai Cawapres sebagai bentuk pembangkangan kalaupun disampaikan oleh seorang Ahmad Basarah tetapi ini sudah mencerminkan mewakili suara bulat PDIP bahwa Gibran telah melakukan pembangkangan terhadap instruksi garis lurus partai walaupun sejatinya dalam dunia politik kejadian ini biasa terjadi sebagai pilihan bebas bukankah banyak juga dilakukan politisi lainnya sebut saja Sandiaga Uno pun hengkang dari Gerindra dan lebih memilih masuk rumah PPP yang menurutnya lebih
nyaman, belum lagi yang dilakukan kang dedy Mulyadi rela meninggalkan Golkar yang juga sudah membesarkannya namanya kini lebih tertarik bergabung dengan Gerindra, apa yang dilakukan Budiman Sujatmiko politisi PDIP lebih memilih hengkang dari PDIP karena cenderung pro Prabowo Subianto akhirnya hasru juga hengkang perpindahan partai politik harus dipahami sebagai sesuatu hal yang wajar-wajar saja saat merasa tidak cocok lagi tentunya harus mencari tempat yang paling aman dan nyaman ini pilihan bebas yang juga dilindungi undang-undang persoalan kini adalah kenapa langkah Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai bentuk pembangkangan bukankah makna pembangkangan itu sering kali disamakan dengan pelanggaran aturan seperti sikap kurang ajar, melakukan kesalahan fatal kalaulah seseorang karyawan pinjam istilah dalam sebuah pekerjaan tersebut terus menerus melakukan pembangkangan dengan melakukan hal yang kurang ajar tidak menghormati manajer dengan mengumpat, mengolok-olok, mengejek, menghina atau hal-hal semacamnya Ini pada dasarnya melemahkan otoritas pimpinan dengan perilaku yang tidak pantas cenderung melanggar etika sebagai bentuk penolakan untuk mengikuti perintah atasan Padahal seharusnya karyawan tersebut wajib mengikuti yang diminta dan memahami tugas secara menyeluruh namun tetap menolak mengikuti perintah atasannya ini jelas sebagai bentuk pembangkangan, atau anak murid yang diperintah gurunya untuk mengerjakan PR namun yang terjadi malah merobek kertas didepan guru kelasnya sebagai bentuk penolakan atas perintah guru ini bentuk pembangkangan, atau anak yang di nasehati orang tuanya malah berbalik menghardik orang tua tentu saja ini sebagai bentuk pembangkangan yang tidak patut ditiru sebagai contoh bentuk pembangkangan persoalannya apakah sama apa yang dilakukan seorang Gibran yang maju sebagai
Cawapres sebagai bentuk dari pembangkangan atas garis lurus partai PDIP sebagaimana yang sering disampaikan Megawati Soekarno Putri tidak boleh main dua kaki dsb tentu saja kembali kepada Gibran Rakabuming Raka apakah keputusan yang diambil untuk maju sebagai Cawapres sudah dikomunikasikan kepada ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri sekaligus mengucapkan terimakasih terhadap PDIP yang sudah membesarkannya dan permohonan maaf terhadap Megawati khususnya jika ini sudah dilakukan maka secara kesantunan politik sudah final artinya terlalu berlebihan jika kemudian Gibran Rakabuming Raka dicap sebagai pembangkang , tetapi jika belum rmelakukan komunikasi langsung rasanya tidak etis seorang Gibran mengambil langkah tanpa pamit tentu saja ini sangat dimaklumi jika PDIB menganggap Gibran telah mengambil keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden sehingga PDIP melalui Ahmad Basarah harus menyatakan dengan tegas bahwa Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan terhadap garis lurus partai PDIP....Sayonaro PDIP
Minggu, 26 November 2023
Kreator: Inay thea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H