Kado Istimewa Bagi Partai Demokrat
"Buah Dari Lawatan Komunikasi Politik SBY dan Jokowi"
Nampaknya pasca perceraian dari koalisi perubahan tidak membuat partai Demokrat larut dalam duka cita perkepanjangan, tetapi justru sebaliknya: intens melakukan komunikasi dengan para tokoh politik dari mulai Prabowo Subianto hingga orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa hari lalu Ia menerima kunjungan presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudoyono.
Pertemuan kedua tokoh tersebut membicarakan soal kualitas pemilu tahun 2024 tetapi juga pada pertemuan ini terdengar bisikan mesra tentang kemungkinan Demokrat masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Informasi segar tersebut dihembuskan oleh ketua DPP PDIP Said Abdullah yang mendengar sekilas kabar Partai Demokrat (PD) akan masuk ke kabinet Presiden Jokowi. (detik.news Rabu(4/10/2023)
Merespon kabar tersebut jajaran Partai Demokrat berkilah tak ingin terlalu jauh menerima berita baik tersebut dengan menegaskan bahwa pertemuan itu hanya membahas soal politik kebangsaan dan kenegaraan bukan sebagaimana berita yang beredar.
Namun yang pasti, pertemuan kedua tokoh yang lama tidak bertemu menjadi sejuk ditengah gurun luas yang panas dan berdebu, berubah menjadi oase yang menyejukkan sebagai jawaban atas dahaga yang akhir-akhir ini mulai memanas. Terlebih Jokowi konon menawarkan kado istimewa buat Demokrat untuk mengisi shaf yang kosong dalam Kabinet Indonesia Maju.
Tentu saja bagi partai demokrat tawaran ini merupakan anugerah pasca bercerai dari koalisi perubahan berarti menguatnya tentang issue reshuffle menjadi peluang emas bagi Partai Demokrat untuk bergabung dalam kabinet anggaplah ini sebagai hadiah pasca lepas dari pelukan koalisi perubahan namun menemukan yang bisa memberikan kehangatan terhadap suasana kebathinan partai demokrat yang sempat mengalami shoc pasca ditinggal Anis