Saat Panglima TNI Keseleo Lidah
"Akan Piting Pendemo Tanah Rempang Kepulauan Riau "
Istilah keseleo lidah jika ditelusuri dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) maka keseleo lidah berarti salah mengatakan atau salah mengucapkan seseorang bisa keseleo lidahnya.
Jika ia berbicara dalam kondisi tertentu, terlihat gugup, tanpa persiapan, berapi-api, dipenuhi emosi pada akhirnya terjadi salah ucap disengaja atau tidak. Namun memang lidah lebih tajam daripada pedang jika tejadi salah ucap maka akan banyak menyinggung perasaan banyak orang, ada yang merasa tersakiti, karena ucapannya maka jangan salahkan para warga net yang mengalamatkan kemarahan jika apa yang dilontarkan menimbulkan ketersinggungan banyak pihak
Sebagaimana baru-baru ini viral di jagad maya akibat keseleo lidah dari panglima TNI Laksamana Yudo Margono tentang mempiting pendemo di tanah Rempang. Akibat ucapannya banyak komentar yang bernada sinis yang semestinya kata-kata yang diucapkan seorang Panglima memberikan kesejukan bukan sebaliknya menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat
Lontaran seketika dari seorang Panglima TNI sebagai bentuk hasil komunikasi melalui pernyataan langsung menujukkan betapa lisan sebagai salah satu media komunikasi paling effektif bagi makhluk manusia.
Namun perlu diingat pilihan diksi harus menjadi pertimbangan sebelum dilontarkan karena ucapan sejatinya akan menjadi brand bagi diri, menjadi gambaran atas sikap diri oleh karenanya berpikir sebelum berbicara, jangan dibalik bicara dulu berpikir kemudian. Karena biasanya orang yang bicara tanpa diawali dengan berpikir akan berbuntut penyesalan, ucapan yang keluar dari lisan sulit untuk dilakukan undo atau di delete terlebih zaman ayeuna informasi yang serba canggih tanpa sekat.
Sekali salah dalam berucap akan menjadi viral, terlebih jika lontaran itu disampaikan seorang pejabat publik sebagaimana ucapan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam menyelesaikan kasus pendemo tanah Rempang lebih mudah dengan cara memiting satu lawan satu.
Meskipun Ia telah meminta maaf terkait ucapannya yang banyak menimbulkan kontroversi tak ayal banyak warga net yang keberatan terhadap pernyataan panglima TNI dengan istilah piting warga pendemo karena istilah itu digunakan saat perkelahian satu lawan satu dengan memiting lawan supaya lebih mudah dikalahkan.