Menakar Pengaruh Cak Imin Dalam Koalisi
Tidak ada musuh atau teman abadi dalam percaturan politik yang ada hanya kepentingan abadi"istilah ini nampaknya akan sangat memudahkan publik untuk memahami peta politik menjelang pemilu tahun 2024 tentu banyak yang bertanya-tanya atau bahkan menunggu kejutan apa lagi yang akan menjadi suguhan menarik sepanjang bulan ini oww rupanya ada kejutan terbaru perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju bukankah beberapa waktu lalu dua kubu parta politik Gerindra dan PKB yang sebelumnya bergandengan tangan membangun koalisi KKIR bahkan diikat dengan 5 poin piagam deklarasi seolah ingin menegaskan komiten dalam ikatan politik tapi pada perjalanannya mudah saja berubah saat kepentingan lebih didahulukan ini lumrah terjadi apapun sebutannya mau persahabatan, pertemanan, percintaan politik atau apalah dari yang bombastis, nakal, genit atau biasa-biasa saja rasanya tidak ada pengaruh apapun saat kepentingan mulai menggoda maka siap-siap melakukan perselingkuhan poliitik k apa pedulinya dengan 5 point komitmen saat deklarasi Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (13/8 seolah sebagai bentuk ikrar bersama untuk saling menguatkan supaya tidak pecah kongsi namun nampaknya itu hanya sesaat saja karena pada perjalanannya sangat mudah berpaling ini sudah lumrah terjadi dalam percaturan politik buktinya Prabowo Subianto mengambil sikap untuk merubah koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju tanpa
sepengetahuan Cak Imin kemanakah gerangan ? apakah sengaja tidak diajak rembug alias sudah tidak diperhitungkan lagi semenjak bergabungnya partai Golkar, PAN, dan PBB padahal tiga partai tersebut sebagai muallaf di KKIR dibanding PKB yang telah mendeklarasikan koalisi disaksikan seluruh kader dan dihadiri Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Cak Imin melalui piagam deklarasi. Prabowo dan Cak Imin mengangkat piagam deklarasi tentu saja koalisi ini megundang eforia dari kedua belah pihak seolah yakin bahwa mereka akan bergandengan tangan sampai pemilu 2024 kejutan hanya menjadi "shock therapy" dampak dari koalisi ini maka mulailah digaungkan gaungkan nama Prabowo dan Cak Imin oleh partai masing-masing menjadi harapan calon pemimpin ideal bagi Bangsa Indonesia kedepan seolah tak kan ada celah bagi mereka untuk berpaling ke lain hati
Tapi lagi-lagi itulah politik apapun bisa terjadi soal 5 point deklarasi KKIR hmmm mudah saja diabaikan bukankah perubahan ini sifatnya spontan saja terjadi karena itu untuk Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar nanti cukup dibisiki saja hasilnya oleh Prabowo soal pergantian nama koalisi KKIR menjadi KIM saat HUT PAN mendapatkan bisikan mesra secara mendadak tentu cukup mengagetkan bagi Cak Imin terlebih ini persoalan keberlangsungan hubungan antara kedua partai politik disamping mengagetkan tentu saja akan menjadi pembahasan serius di internal PKB menjadi pertanyaan besarnya adalah apakah tidak diajaknya Cak Imin untuk urung rembug tentang perubahan nama koalisi dari KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah menganggap bahwa peran PKB selama ini tidak terlalu signifikan dibanding partai lainnya sekelas Golkar, PAN dan PBB yang belakangan bergabung di KKIR tapi justru turut mewarnai perubahan nama koalisi kini kita tinggal tunggu akrobatik apa yang akan diperankan oleh Cak Imin terkait koalisi ini apakah akan tetap bergabung atau justru memilih hengkang dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Wallahu A'lamu
Sabtu, 02 September 2023
Kreator: Inay thea Cileungsi Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H