Momen Penuh Kehangatan dan Kekeluargaan saat Pertemuan Forum CIBO
Dalam suatu hubungan social sesama manusia pasti mengalami dinamika oleh karena itu diperlukan berbagai langkah untuk membangkitkan kemesraan dan kehangatan dalam hubungan social nah kehangatan itu terwujud dalam setiap suasana pertemuan perkumpulan kami di forum CIBO mungkin anda penasaran mengapa namanya CIBO karena anggotanya terdiri dari dua Kecamatan Ciracas dan Pasar Rebo lho kok saya bisa menjadi anggota padahal bukan berasal dari dua kecamatan tersebut hmmm sejarahnya panjang saat menjalankan misi program saat itu nah tidak mau komunikasi terputus hanya karena program selesai maka digagaslah wadah bernama forum CIBO sudah hampir belasan tahun dibentuk sampai sekarang tetap exsis luar biasa bukan?
Entah ini pertemuan yang keberapa kali dan sepertinya melewati batas waktu pertemuan sehingga meninggalkan rasa rindu yang teramat dalam diantara anggota CIBO maklum saja karena sudah terbangun sejak lama sehingga tertanam pertautan hati sebagai sahabat yang merindukan suasana bercengkrama , berdiskusi dan berbagi pengalamanan diantara kami sungguh manfaatnya sangat terasa saat bertemu dengan mereka karena mereka adalah tokoh masyarakat di Kelurahan masing-masing bisa memberikan kontribusi positif untuk lingkunga ini berawal dari keterlibatan mereka di lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) dari sejak tahun 2002 sampai sekarang semangatnya untuk perbaikan lingkungan tidak pernah luntur
Pertemuan ini sangat terasa di awal bulan Muharram 1445 H bertempat di rumah Ibu Ella jalan Pondok Baru III Kelrahan Cijantung Kota Jakarta Timur dulu dikenal sebagai relawannya PNPM MPk yang sangat gigih dan militan terhadap program sampai kini semangatnya masih terawat degan baik tetap ada, mungkin anda akan bertanya tanya lho memangnya masih ada perkumpulan relawan sampai sekarang? Pertanyaan ini tidak salah karena kebiasaan di Indonesia selalu berpikiran bahwa kelembagaan masyarakat itu selalu diidentikan dengan adanya kucuran dana dari pusat baru lembaga bisa berjalan hemat saya pikiran itu keliru seharusnya berpikirnya adalah bahwa proyek pemerintah boleh berakhir tetapi kelembagaan di tingkat Kelurahan tidak boleh mati harus tetap eksis untuk menjalankan misi sosialnya sebagai lembaga yang berpihak terhadap masyarakat dan CIBO sudah membuktikan semua itu sampai sekarang masih berjalan melalui agenda pertemuan rutin walaupun tidak lagi membahas secara khusus issue penagananan kumuh, kemiskinan tetapi minimal mereka bisa berbagi pengalaman dari masing-masing anggota CIBO karena tenrnyata para veteran LKM PNPM MPK/P2KP ada yang menjadi anggota KPU Kecamatan sebut saja bapak Naseri beliau membagikan pengalamannya bagaimana tentang tugas dan fungsi KPU, belum lagi haji Subagyo sesepuhnya Cibo berbagi
pengalaman tentang kampung tangguh yang merupakan program kolaborasi berbasis komunitas dengan pelibatan masyarakat untuk penyelesaian masalah di lingkungannya agar warga punya ketahanan kesehatan, pangan, dan ekonomi serta keamanan dan ketertiban masyarakat, belum lagi soal penananan sampah di Kelurahan Susukan dengan suara khasnya beliau membagikan pengalaman berharga dan bapak Dedy Kelurahan Kalisari yang terpilih mewakili untuk tingkat Nasional Program Kampung Iklim (ProKlim) program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka
meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK waw capaian prestasi yang luar biasa wilayahnya bisa terpilh mewakili dikancah Nasional beliau berbagi pengalaman bagaimana suka dukanya dan asiknya terlibat program ProkLim seru bukan ? tapi ada yang lebih seru lagi ketika ada yang mengangkat soal issu dana kehormatan RT bukan dana operasional RT tentu saja beda penggunaannya antara dana operasional dan dana kehormatan RT maklum saja sebagian angota CIBO adalah para ketua RT mereka telah mengusulkan soal dana kehormatan RT ke Pemerintah Daerah, dan menambah keseruan adalah saat pengumuman pemenang arisan tetapi bagi kami soal arisan ini dimaknai sebagai alat saja buka tujuan karena tujuan utamanya adalah silaturahmi rutin diantara anggota Cibo, dan sebagai penutup pertemuan sebagaimana lazimnya diakhiri dengan makan bersama.