Lihat ke Halaman Asli

Inayat

Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Wahai Diri

Diperbarui: 15 Juli 2023   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Milik Pribadi

Wahai diri 

 

Wahai diri mengapa saat diseru kebaikan tidak segera bangkit menyambutnya,

Wahai diri mengapa merasa cukup puas hanya  melambaikan tangan , masihkah merasa nyaman dikursi empuk enggan tuk beranjak

Wahai diri haruskah menunggu musibah menghampiri  kalimat thayyibah ringan meluncur  dari diri

Wahai diri bukankah kesenangan itu juga merupakan ujian kau harus pandai mengolah jika tak ingin mendatangkan  musibah   

Wahai diri coba tanyakan  jangan jangan   ghirah menorehkan kebaikan sudah tidak menggoda, mulai luntur  seiring berlalunya sang penyeru, rela meninggalkan diri saat orang lain berlari menghampiri merespon semangat ruhi untuk mensujudkan diri pada Ilahii

Tanyakan pada diri  akankah kemenangan ukhrowi akan engkau dapati jika perbuatan ma'siat masih terasa nikmat, jika ajakannya kau hindari

Wahai diri  usia pasti terkuras setiap saat dimakan waktu 

Menebas bagai kilatan pedang berkelebat mengurangi quotamu perlahan tapi pasti  berkurang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline