Awas Jebakan Batman
Baca Dulu Baru Simpulkan
Teliti saat membaca informasi yang tersaji melalui ragam tulisan dari buku, artikel, berita, atau melalui WAG sekalipun setelah itu baru bisa menyimpulkan tetapi kebanyakan menyimpulkan dulu baru membaca isinya bahkan kalaupun membaca kurang mencermati langsung menyimpulkan tanpa membaca dengan cermat isi yang ingin disampaikan itulah manusia terkadang belum mengetahui pesan pentingnya tapi nekad menyimpulkan parahnya lagi kesimpulannya keliru terus langsung menuduh penulisnya salah,atau menuduh sesat tragis bukan ? padahal maksudnya bukan yang ia simpulkan tapi namanya juga sumbu pendek lebih mengedepankan emosinya tinimbang akal sehat gampang emosian ingat zaman kiwari apapun bisa diplesetkan jadi jebakan batman kurang-kurang dalam menelaah terkadang informasinya mengusik rasa, menggelitik tetapi itu melatih mengolah tabung memori agar mampu berpikir jernih, tenang bukan sumbu pendek langsung emosi berikut penulis berikan beberapa contoh kalimat yang sering ditemukan menjadi jebakan misalkan : Orang merokok itu dijamin 100 % tidak akan masuk rumah sakit, jebakan berikutnya haram hukumnya mendoakan orang mati, berikutnya haram hukumnya bagi laki-laki menikah dengan wanita sekampung
Semua kalimat itu masuk dalam jebakan saja jangan langsung ditelan mentah-mentah bisa berbahaya menimbulkan perdebatan panjang hal ini pernah penulis alami sendiri saat menjebak kawan melalui kalimat bahwa " haram hukumnya bagi laki-laki menikah dengan wanita sekampung" kawan saya merespon dengan cepat alih-alih mencermati malah langsung protes itu ajaran dari mana ? sebutkan dalilnya, kalaupun ada kitab juga disebutkan, dan itu kyai ngajinya dimana karena menurut dia ini aliran sesat begitulah kira-kira respon kawan yang terlanjur emosi harap maklum sumbu pendek membaca langsung menyimpulkan sementara saya santai saja menanggapi sambil sesekali seruput kopi menunggu kaawan saya siuman dari pikiran keruh karena tidak ingin berdebat terlalu panjang kasihan juga kalau kawan terlihat dungu pinjam istilah Rocky Gerung saya sampaikan maksud sebenarnya bahwa jelas tidak boleh menikahi wanita sekampung bayangkan kalau jumlahnya ada 100 wanita sekampung mau anda nikahi semuanya wong 4 saja tidak berani ..hahaha sambil tersipu malu mengakui salah dalam menangkap informasi yang saya sampaikan kena jebakan dehhhhh, lanjut Jebakan berikutnya tentang larangan mendoakan orang mati ya jelas kalau mendoakan itu harus yang baik-baik mendoakan orang mati salah besar yang baik adalah mendoakan orang sehat dan berumur panjang makanya jangan pakai rumus sumbu pendek bisa berabe, dan jebakan terakhir bahwa orang merokok dijamin100 % tidak akan masuk rumah sakit" hmmm mana ada orang sambil merokok berani masuk rumah sakit mau diomelin pak satpam sampai disini belum paham juga kebangetan itu otak berarti masih pentium satu harus ganti supaya tidak lemot...
Ternyata soal jebak menjebak bagi pembaca zaman baheula sudah ada bahkan dari kalangan sufi kita akan tergelitik manakala membaca salah satu quote " zayyinua 'a'malakum bilma-aasi wala tuzayinuu nafsaka bi-alttaa-ah Hiasilah dirimu dengan maksiat" janganlah dihiasi dengan ketaatan" ini disampaikan oleh Syekh Ibnu Atha'illah ulama besar penulis kitab Al Hikam coba bayangkan kalau kita menyimpulkan secara emosi seolah mengajarkan berbuat dosa karena ridak ingin terjebak dalam sesat menyesatkan kita harus berselancar mencari tahu dibalik makna tersebut karena keawaman tentang ilmu agama yang dimiliki seperti saya naluri berpikirnya pasti ada yang salah dengan qoute itu bertolak belakang dengan kalimat atau kutipan pada umumnya yang mengajak untuk berbuat takwa namun setelah membaca pemaknaan beberapa para ulama tasawuf bahwa qoute tersebut memang bermakna sangat dalam sekali adalah mengajak untuk senantiasa merasa hina, merasa banyak dosa, tidak merasa paling suci dan merendahkan orang lain, merasa paling rajin beribadah, rajin berbuat baik, rajin berbuat taat namun membuat diri kita merasa jumawa dihadapan Allah SW dan manusia lain. Iki gagasan mulia dari seorang Ibnu Atha'illah mengajarkan soal tawadhu' masih bingung ya baca lagi sampai khatam
Kreator: Inay Thea Cileungsi-Kab Bogor-Jawa Barat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI