Pelayanan Menyejukkan
"Pelajaran Baik Dari Bappedalitbang Kab. Bogor"
Menjalankan roda pemerintah yang berpihak pada masyarakat maka harus ada tangan dingin untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan semua ini akan tercipta manakala pemda sudah memahami sekaligus menjalankan penyelenggaraan kegiatan pembangunan, pelayanan, dan sebagai bentuk dari tugas umum pemerintah adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat sementara birokrasi merupakan instrumen pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik yang efisien, efektif dan berkeadilan ini memerlukan pemerintahan daerah yang paham atas kepentingan masyarakat tidak hanya asyik meladeni dirinya sendiri dan yakinlah budaya pemerintahan yang baik akan menular secara sistematis terhadap masyarakatnya karena kemampuannya dalam menghadirkan suasana kesejukkan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan prima dari pemda
Atas dasar tersebut diatas kiranya tidak berlebihan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kab. Bogor melalui bappedalitbang sebagai salah satu contoh pembelajaran baik dengan memberikan jalan kemudahan terhadap kegiatan dari tim junor research pada pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Unit Pengelola Keuangan (UPK) tingkat kabupaten Bogor yang diwakili 8 kel/desa sebagai lokasi survey evaluasi program perguliran dengan menyiapkan seluruh keperluan meski informasi yang disampaikan tim JR waktunya sangat tidak ideal untuk ukuran urusan birokrasi pemerintah namun bappedalitbang Kab. Bogor mempunyai pikiran lain selama ada celah untuk membantu akan diusahakan letaknya adalah bagaimana membangun komunikasi, dan kordinasi dengan santun karena atas dasar ini bappedalitbang melalui peran seorang ibu Tika Effendi langsung menginstruksikan mencari ruang yang bisa digunakan pada pelaksanaan FGD UPK al-hasil ada salah satu ruangan dapat digunakan kegiatan fgd praktis informasi ini sangat ,melegakkan tim karena bagaimanapun kantor bappeda adalah salah satu tempat yang paling strategis bagi warga masyarakat untuk bisa hadir rasanya kemudahan yang diberikan bappedalitbang bagi tim JR wajib meng-cupture memotret secara ideal tanpa dilebihkan dan dikurangi sebagai fakta dan realita yang harus disimpan dalam tabung memory sebagai sebuah investasi pelayanan yang baik, dan menyejukkan bagi warga masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Tidak berhenti sampai disitu pada pelaksanaan fgd Tika begitu sapaan akrabnya menyampaikan dalam pembukaan fgd bahwa pemerintah daerah akan selalu mensupport kegiatan yang manfaatnya untuk kebaikan bagi masyarakat Kabupaten Bogor khususnya, termasuk didalamnya program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang sekarang masih berjalan selalu aktif dalam melakukan komunikasi, selanjutnya perlu disampaikan bahwa saat ini pemda Kab. Bogor tidak melulu mengharapkan bantuan pemerintah pusat ansich maka strategi pembangunan yang dilakukan melalui pendekatan kolaborasi multi-aktor ada pemerintah daerah, swasta, dan kelompok peduli lainnya begitu juga harapannya terhadap pengelola UPK yang sekarang hadir pada perjalanannya harus berkolaborasi dengan berbagai pihak karena permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat apakah yang berhubungan dengan infrastruktur, sosial dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat tidak bisa hanya dilakukan oleh seorang diri memerlukan gerakan kolektif melalui kolaborasi dengan berbagai potensi yang ada di wilayah Kel/desa, dan kaitannya dengan keberadaan UPK yang perjalanannya sudah cukup lama namun pemda belum mengetahui secara detail peran strategis dari UPK dalam menjalankan kegiatan di masyarakat meski ada secuil informasi UPK adalah pengelola keuangan yang ada di masing-masing Kel/desa oleh karena itu pada kesempatan kali ini kiranya mewakili Pemda ingin sekali mendengarkan apa yang akan menjadi pembahasan supaya pemda paham betul tentang UPK kiranya dipaparkan terlebih dahulu sebelum melakukan diskusi dan penyepakatan-penyepakatan hasil pertemuan sebagaimana disampaikan Tika pada pembukaan fgd (Rabu, 17 Mei 2023)
Pada FGD kali ini dihadiri sejumlah 15 orang terdiri dari Forum BKM, BKM, UPK, KSM, BDC, Dinas Koperasi, PSDA, dan dari perwakilan koperasi lainnya, dan berharap semua yang hadir dapat memberikan kontribusinya sebagai pengkayaan informasi pada kegiatan FGD maka harus dilakukan proses diskusi secara sistematis, terarah membahas suatu masalah dalam suasana informal serta dilaksanakan secara professional, berpikir secara kritis, skill analisis yang bagus;, berbicara dengan jelas dan lugas, objektif dan netral, pendengar dan pengamat yang baik. Sehingga pada akhirnya tim akan mengambil keputusan bersama sebagai akhir dari analisis yang didapat dalam pelaksanaan fgd, dan keputusannya berupa kesepakatan bersama yang mencerminkan topik yang dibahas dalam FGD UPK Kab. Bogor namun begitu kekurangan pada pelaksanaan pasti ada dan sangat manusiawi' yang luar biasa adalah bagaimana bisa menerima kekurangan dan berlapang dada dalam menerima masukan untuk perbaikan kedepan.... Salam UPK Kabupaten Bogor.
Kreator: Inay Thea tinggal di Cileungsi Bogor