Maesaroh, Srikandi Pemberdayaan Masyarakat Dari Desa Pasir Mukti Citeureup Bogor
Menjadikan hidup agar lebih bermanfaat dan manfaatnya dapat dirasakan orang lain dan lingkungan masyarakat sekitar , membangun kebaikan wilayah individu saja kurang cukup harus dilengkapi dengan kebaikan social lingkungan, bukankah agama memperkenlakn istilah tawazun/keseimbangan.
Sedangkan di ummat hindu lebih mengenal istilah "tri hita karana"" bahwa menjaga hubungan harmonis antara hamba dan Tuhan. Dan hubungan antara sesama adalah modal dasar sebagai pemantik keberhasilan mencapai tujuan. Maka merawat hubungan vertikal dan horizontal agar tetap konsisten harus terus menerus dijaga karena akan memiliki daya ungkit perubahan individu maupun social. Dan ini termasuk harapan program pemberdayaan masyarakat yang masuk ke Desa Pasir Mukti-Citeureup Bogor. Bagaimana awal program yang lebih menitik beratkan mencari orang-orang baik yang mau berpartisipasi untuk masyarakat terlibat atau tidak dalam kelembagaan bekerja tanpa pamrih untuk perbaikan lingkungan masyarakat sebagaimana disampaikan Ibu Maesaroh terhadap tim junior research menjelaskan pesan pembelajaran dalam program pemberdayaan masyarakat yang membuat Ibu Mae begitu sapaan warga sekitar karena rekam jejaknya menjadikannya dikenal oleh warga desa bahkan ada salah satu parpol yang mencoba merayunya untuk menjadi kader utama di Desanya penawaran ini bisa dimaklumi karena sejak dari tahun 2010 sampai sekarang atas fasilitasinya telah melahirkan kurang lebih anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebanyak 348 meskipun pada perjalanannya banyak dinamika yang berkembang namun dihadapi oleh seorang Maesaroh dengan penuh kesabarannya
Menurutnya banyak potensi kebaikan yang dimiliki oleh siapapun untuk dimanfaatkan sebagai modal dasar dalam bermasyarakat kuncinya ada kemauan, kemampuan, keberanian, komitmen, dan apa yang dilakukan Ibu Mae dalam memberdayakan masyarakat melalui program perguliran untuk warga yang masuk kategori pengusaha golongan ekonomi lemah (Pegel) pinjam istilah zaman baheula namun meski begitu terbukti programnya masih berjalan walaupun masih terasa sampai sekarang dampak covid sebelumnya kami bisa menggulirkan 20 sampai 30 juta perbulan kini mengalami penurunan drastis tetapi kami memiliki keyakinan situasi ini akan kembali normal kuncinya adalah komitmen dari pengelola dalam menjalankan program perguliran, yang tepat guna dan tepat sasaran dalam perguliran,, calon peminjam dikenal, usahanya jelas, dan diketahui oleh RT-RW setempat
Lebih lanjut Maesaroh mengatakan dalam memfasilitasi masyarakat kuncinya adalah harus pandai mendengar ini kedengarannya sangat sederhana tetapi jika dicermati lebih dalam maka akan memiliki arti yang sangat luas dan berdampak dalam memfasilitasi warga masyarakat khususnya yang tergabung dalam KSM meskipun pada kenyataannya mendengar adalah perkara yang paling berat karena faktanya manusia hanya ingin didengar tetapi tidak mau mendengar, dan saya selama menjadi Unit Pengelola Keuangan (UPK) selalu mempraktekan banyak mendengar daripada bicara, dalam memfasilitasi masyarakat hasil dari mendengarkan segala persoalan yang disampaikan anggota KSM yang berharap ada solusi dari dari BKM-UPK, tetapi disamping mendengar yang membuat UPK masih berjalan kami selalu aktif untuk kordinasi, komukasi, dan konsultasi menjadi relawan masyarakat harus dinamis aktif bergerak berjejaring dengan berbagai potensi karena semakin melebarkan sayap jaringan maka semakin mudah bagi UPK melakukan aktifitas perguliran di masyarakat
Selanjutnya hindari mencari keuntungan di UPK-BKM karena lembaga ini bukan tempat yang tepat untuk mencari keuntungan secara materi tetapi justru kita yang harus banyak berkorban waktu, pikiran,dan tenaga, ada rasa kepuasan tersendiri yang tidak bisa ditakar dengan fulus semata ada pengakuan dari masyarakat atas hasil fasilitasi UPK-BKM untuk pengembangan usaha rumah tangga masyarakat desa Pasir Mukti semua ini adalah buah dari proses komunikasi, kordinasi, dan fasilitasi yang selama ini dibangun oleh UPK-BKM Desa Pasir Mukti
Di akhir pembicaraanya Maesaroh menyampaikan sebagai UPK yang diangkat oleh BKM untuk fasilitasi masyarakat adalah wajib memiliki keberpihakan terhadap masyarakat karena penugasan sebagai UPK bukan semata-mata pertimbangan pendidikan , kecakapan dalam pembukuan dsb tetapi yang paling mendasar adalah ketulusan murni,dan nilai-nilai luhur karenanya keberadaan UPK harus menjaga nilai-nilai kebaikan itu dan inilah yang membuat UPK masih kokoh berdiri dan bisa berkolaborasi dengan individu ataupun kelompok selama memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan warga masyarakat Pasir Mukti.termasuk dengan tim Junior Research yang memotret langsung perkembangan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai binaan UPK kami tunjukkan langsung apa adanya tanpa ada rekayasa sedikitpun. Demikian
Kreator Inay thea Tinggal di Cileungsi-Kabupaten Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H