Ada Apa dengan PLT Bupati Kab Bogor ?
Rasanya belum kering bibir ini atas celotehan nyinyirnya Megawati terhadap para ibu yang aktif menghadiri majlis ta’lim dengan alasan bagaimana nasib anak-anaknya dirumah sungguh alasan yang tidak masuk akal pernyataannya pun sontak bikin heboh dunia maya dan menjadi viral, kini pernyataan nyelenh kembali terjadi lagi menimpa PLT Bupati Kabupaten Bogor Iwan Setiawan ketika ditanya salah seorang wartawan tentang adanya issue jual beli jabatan di lingkungan Pemda Kab. Bogor dengan lantangnya Iwan mengatakan "Gini, kalau ngomong jual beli jabatan benar adanya saya ngomongnya sambil nginjek Qur'an, wani (berani)," tegasnya, Selasa (21/2).
Dia memberi tanggapan kepada wartawan yang meminta tanggapannya atas adanya isu jual beli jabatan dan rupanya pernyataan ini menjadi viral sehingga menimbulkan kontrovesri di kalangan ummat khususnya di kabupaten Bogor meski Iwan Setiawan, mengaku khilaf atas ucapannya terkait dengan menginjak Al-Qur'an.
Dia menegaskan tak ada niat sedikitpun merendahkan Al-Quran Iwan meminta maaf atas ucapannya itu bahkan dirinya menyebutkan menyebut tumbuh besar di lingkungan pondok pesantren (ponpes), sehinga diajarkan bagaimana mencintai Al-Qur’an seolah hanya ingin menegaskan bahwa manusia tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim, saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana memuliakan Al-Qur'an. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana," Senin 27/2/2023
Seringnya pernyataan pernyataan nyeleneh dari pejabat yang menimbulkan kegaduhan public jadi teringat dengan analogi sederhana bahasa guyonan ala Betawi terhadap orang yang mulutnya asal mangap tidak dipikirkan dampak negative dan positifnya “ jangan seperti jendela yang tidak ada gordennya) bisa dibayangkan kalau jendela tidak ada gordennya tentus semua debu bisa masuk dan keluar karena tanpa ada saringannya itulah perlunya gorden dalam rangka menyaring kotoran debu yang datangnya dari luar maupun dari dalam, lisan sejatinya memiliki fungsi bicara namun pembiacaraan yang akan disampaikan hendaknya hasil penyaringan terlebih dahulu tidak langsung dikeluarkan dipikirkan secara matang apakah akan menimbulkan kegaduhan tidak, karena perlu diingat bahwa berbeda effek yang terjadi jika pernytaan keluar dari public pigur atau pejabat akan selalu mengundang kegenitan netizen untuk urung rembug mengomentari
Namun nasi sudah menjadi bubur apa yang terjadi pada Iwan Bupati Bogr yang nyerocos tanpa ada saringan seoalah dengan narasi menginjak Al-Qur’an sebagai legitimasi pembuktian untuk meyakinkan bahwa ia berada pada posisi benar namun beliau lupa sebagai pejabat public apa yang disampaikan akan menjadi sorotan bagi masyarakat pada akhirnya pernyataan beliaupun meledak dan cukup meramaikan dunia maya, dan masih dalam keterangannya, Iwan menceritakan konteks dirinya khilaf mengucapkan kalimat injak Al-Qur'an. padahal saat itu ia hanya ingin menegaskan bahwa tidak ada sama sekali jual beli jabatan di lingkup Pemkab Bogor namun konon ia kepleset lidah dalam berucap sumpah soal menginjak Al-Qur’an menurutnya sebagai muslim, karena imam saya tentu Al-Qur'an, saya percaya betapa tingginya nilai kesucian Al-Qur'an.hanya memang ada kalimat yang saya khilaf di luar jangkauan kesadaran, terlebih ada banyak kegiatan yang membuat saya lelah lalu tiba-tiba ada pertanyaan yang cukup mengejutkan bagi saya maka keluarlah pernyataan tersebut yang kemudian menjadi bahan perbincangan di Kabupaten Bogor. Iwan pun buru-buru menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. bahwa dia tidak sedikitpun berniat merendahkan Alquran. Klarifikasi tersebut disampaikan Iwan Setiawan di hadapan para ulama, kiai dan tokoh agama di Pondok Pesantren Darul Huda, Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu 26 Februari 2023.
Untuk itu, Iwan Setiawan meminta maaf kepada seluruh ummat Islam jika akibat penyataannya yang keliru dan memunculkan kegaduhan khalayak sebagai pribadi yang dibesarkan di lingkungan pesantren, ia menegaskan tak ada niat sedikitpun untuk merendahkan kitab suci Al-Qur’an, dan menanggapi permintaannya sejumlah tokoh pimpinan ormas Islam Kab. Bogr mengaku memberikan maaf sambil mengingatkan Iwan untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan-pernyataan terlebih menyangkut hal-hal yang sensitif. Wallahu A’lamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H