Welcome To Banjir
Bencana banjir seringkali tidak bisa kita duga kedatangannya,namun yang pasti akibat banjir akan mendatangkan kerugian berbagai pihak dan banjir tidak melulu menyasar wilayah kumuh dataran rendah namun juga sudah menjadi pemandangan biasa masuk ke perumahan-perumahan, tak terkecuali perumahan kawasan elit sekalipun seperti kawasan perumahan elit Green Garden Jakarta Barat karena seringnya menjadi langganan banjir kawasan ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Jakarta Barat, lalu bagaimana dengan perumahan yang ada diwilayah lainnya termasuk Perumahan Pondok Damai di Wilayah Bogor tentu saja saat ini rasanya kita merasa kurang aman dari banjir terlebih jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi tentu rasa was-was akan selalu menghantui bahwa banjir akan datang, sebagai penghuni perumahan apakah tradisi banjir ini menjadi sesuatu yang biasa saja atau dimaknai sebagai musibah bagi penghuni perumahan,
Namun sebelum menjawab penyataan tersebut saya agak tergelitik dengan sebuah tulisan besar yang ada didinding jembatan Kampung Melayu berikut kira-kira bunyi tulisannyaa berbunyi "Welcome to banjir" atau selamat datang banjir apakah ini penyataan yang tulus atau cara lain bentuk protes yang pasti kata tersebut memang absurd saya temukan di jembatan Kampung Melayu dan dikolong tersebut ternyata ada komunitas sebagai penghuni kolong dari kelompok pemulung di sekitar Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Manggarai setelah ditelusuri ternyata tulisan besar itu adalah semacam ungkapan kekecewaan atau sindiran tidak langsung terhadap pemerintah daerah yang belum becus mengatasi banjir di ibu Kota Jakarta. Namun pengertian lainnya adalah merupakan habits experienced by humans (sudah menjadi kebiasaan) yang dituangkan dalam tulisan sebagai gambaran bagi sebagian masyarakat karena saking seringnya menjadi langganan banjir pada akhirnya masyarakat sudah bisa beradaptasi yang menjelma dan dipahami layaknya sebuah tradisi banjir yang turun temurun meski pemerintah daerah sudah mencari berbagai solusi tetap saja banjir selalu menghampiri.
Sejatinya tradisi banjir ini tidak hanya menimpa ibu Kota Jakarta saja namun juga merambah wilayah Bogor tidak terkecuali perumahan salah satunya Pondok Damai Cileungsi yang dahulu tidak pernah banjir kini sering terjadi banjir sebagaimana pada hari Jum'at, 13 Januari 2023 sore hari Perumahan Pondok Dami sebagian banjir akibat dari intensitas derasnya hujan yang lumayan, tapi apakah kemudian banjir diperumahan akan juga dimaknai sebagai tradisi turun temurun pada akhirnya penghuni perumuhan harus mencontoh sikap adaptasi masyarakat kelurahan Kebon Baru terhadap banjir yang menimpa? jawabannya tentu saja tidak , karena itu hanya bentuk alasan lain dari sikap skeptis warga dalam menangani persoalan banjir yang kerap menghantui mereka karena itu tidak boleh berpangku tangan harus ada langkah konkrit yang bisa dilakukan dengan mencari akar persoalan mengapa terjadi banjir di Perumahan?
Petama kita berangkat dari persoalan kondisi rill infrastruktur lingkungan permukiman perlu menjadi identifikasi bersama untuk mencegah terjadinya banjir misalkan bagaimana dengan saluran apakah terjadi penyumbatan , penumpukan sampah , menyempitnya aliran sungai ini perlu dilihat apakah penyempitan saluran itu karena ulah manusia atau sebab lain. tidak bisa dipungkiri fakta lapangan menunujukkan bahwa dapat di temukan beberapa fasos fasum yang beralih fungsi menjadi tempat usaha pada akhirnya akan berakibat terhadap penyumbatan saluran , terjadi penyempitan saluran yang ujung-ujungnya kembali kepada kesadaran manusianya yang belum memilik kepekaan terhadap lingkungan permukiman
Sebab lain banjir masuk perumahan karena drainase yang buruk juga menjadi alasan utama sebuah perumahan kebanjiran. Sistem drainase buruk itu dapat ditandai dengan saluran yang kecil dan akibat tertimbun banyak sampah, dan kita ketahui bahwa prinsip utama drainase adalah bagaimana mengurangi debit air. Karena itu, jika drainasenya buruk maka bencana banjir akan mudah masuk di area perumahan.
Celakanya, jika intensitas hujan sering dan cukup lama air tersebut bukan tidak mungkin masuk ke dalam rumah penghuni, lalu bagaimana dengan sampah? Karena ini juga menjadi penyebab banjir point ini kedengarannya sangat klasik dari zaman beheula sampai zaman kiwari masih sering disampaikan bahwa membuang sampah sembarangan akan berdampak terhadap banjir.
Meskipun klasik ternyata sampah menjadi penyebab terjadinya banjir kalaulah ini juga akibat ulah manusia maka harus ada perubahan pola pikir dan prilaku manusia secara kolektif, meski kita akui bahwa merubah habit manusia bukan perkara gampang membutuhkan waktu lama namun yakinlah bahwa dengan kesadaran kolektif menjaga lingkungan permukiman maka akan menjadi jaminan saluran akan bersih, alirannya lancar, sehingga dapat meredam terjadinya potensi banjir pada akhirnya akan memberikan rasa nyaman, tenang, dan tentram bagi warga masyarakat khususnya warga perumahan pondok damai Cileungsi Bogor jadi jangan latah mengatakan welcome to banjir tetapi seharusnya yang kita katakan adalah Goodbye to flooding.....
Kreator adalah Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Cileungsi Kabupaten Bogor-Jawa Barat