Hi, balik lagi ni sama Mina! Seneng banget rasanya bisa kembali menyapa voice enthusiast pada blogging platform Kompasiana ini. Apa kabar hari ini? Semoga semua berjalan dengan baik dan lancar ya! Oiya, kemarin Mina sempat menulis tentang Definisi dan Keuntungan Bergabung dengan Voice-Over Agency. Udah sempet dibaca belum? Kalau belum jangan lupa di baca ya.
Nah kali ini Mina mau ngebahas tentang, pertanyaan yang berulangkali sering ditanyakan pada industry Voice-Over Indonesia sendiri. Pertanyaan ini didasarkan dari hasil research yang tim Inavoice temukan di lapangan, juga diperkuat dengan beberapa index khusus, seperti People Also Ask yang ada di Google.
Kenapa sih membahas tentang pertanyaan yang sering ditanyakan dirasa perlu? Sebenarnya ini rasa tanggung jawab Mina dan Inavoice.com aja sih selaku start up Digital Voice-Over Agency di Indonesia. Tanggung jawab yang seperti apa Min? Tanggung jawab untuk terus mengembangkan industri ini dan memberikan pemahaman yang tepat pada voice enthusiast semuanya.
Okay, cukup basa basinya. Sekarang kita masuk pada pembahasan utama kita yaitu pertanyaan yang sering muncul seputar Industri Voice-Over Indonesia.
Frequently Ask and Question Seputar Industri Voice-Over Indonesia
1. Apa yang Dimaksud Dengan Voice-Over?
Mina coba jawab dengan singkat ya tentang apa aitu Voice-Over, karena sudah terlalu sering Mina bahas, atau sudah sering ditulis juga di Blog Inavoice.com. Dalam menjawab hal ini ada 2 perspektif, yaitu definisi Voice-Over dari sudut pandang teknis produksi dan arti Voice-Over dari sudut pandang advertising dan broadcasting. Mari kita jelaskan lebih dalam mengenai hal ini :
- Arti Voice-Over dari sudut pandang teknis produksi adalah Teknik perekaman suara unsync yang menkankan pada intonasi, jeda, dan penekanan, yang didasarkan kepada naskah yang ditulis oleh script writer. Teknik perekaman unsync berbeda dengan Teknik perekaman lipsync. Teknik perekaman unsync biasanya didasarkan pada timecode kapan Voice-Over akan keluar pada video.
- Arti Voice-Over dari sudut pandang advertising dan broadcasting adalah sebuah produk audio yang diproduksi dengan standarisasi tertentu yang memiliki tujuan untuk memberikan pesan pada target audiens dengan harapan dapat menstimulasi pertumbuhan engagement pada produk audio ataupun audio visual yang dibuat. Dalam pengertian ini, Voice-Over adalah senjata utama dalam proses advertising dan broadcasting untuk menyampaikan pesan pada audiens. Voice-Over biasa terdapat pada iklan, company profile.
Bila teman-teman masih bingung mengenai Voice-Over, mari kita contohkan dengan salah satu project yang pernah Inavoice kerjakan.
Kalau yang ini adalah dubbing. Tujuan pembuatan dubbing ini adalah untuk melokalisasi konten dari Bahasa asli konten (Jepang) menuju Bahasa tempat tujuan ekspansi produk digital tersebut (Indonesia). Untuk lebih lengkapnya, teman-teman bisa membaca perbedaan dubbing dan Voice-Over melalui artikel yang pernah Inavoice.com tulis