Lihat ke Halaman Asli

:: MENJADI PENGUSAHA MUSLIM SEJATI AGAR SUKSES DUNIA dan AKHIRAT (1)]

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengusaha adalah orang yg mengusahakan (perdagangan, industri, dsb). Muslim adalah orang yang menganut agama islam. Jadi, pengusaha muslim adalah orang islam yang mengusahakan (perdagangan, industri dll). Pengusaha muslim sejati adalah pengusaha muslim yang tak hanya paham ilmu berdagang namun juga paham ilmu fiqih jual beli. Dengan paham tak hanya ilmu jual beli dunia (produksi, pemasaran, pengelolaan keuangan dan pengelolaan SDM) maka pengusaha muslim akan selamat di dunia dan di akhirat.

Selama ini kita merindukan tatanan masyarakat islami yang benar-benar islami. Mulai dari struktur organisasi teratas sampai dengan terendah semuanya adalah yang benar-benar menjiwai syariat islam. "Barang siapa menginginkan keuntungan di dunia, hendaknya ia berilmu dan barang siapa yang menginginkan keuntungan di akhirat maka hendaknya ia juga berilmu." ---- Undang-undang yang ada di jaman Umar Bin Khatab "Tidak boleh ada yang berdagang di pasar kita kecuali orang yang berilmu...jika tidak maka yang ada adalah RIBA" Umar Bin Khatab dikisahkan selalu membawa tongkatnya. Dia berada di pasar dan menjadi pengawas yang ada di pasar. Pengawas bagi para pedagang yang sedang melakukan transaksi jual beli sehingga jual beli yang dilakukan selalu benar. --- 7 PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAT : (1) Rizqi adalah karunia Allah SWT (2) Hukum asal jual beli adalah halal. (3) Macam-macam akad dan konsekuensinya (4) Sebab-sebabnya diharamkannya suatu perniagaan. (5) Arti keuntungan dalam syariat islam. (6) Asas suka sama suka. (7) Jujur dan transparan. --- (1) Rizqi Adalah Karunia Allah SWT. Rizqi adalah karunia Allah SWT. Tidak ada yang bisa menghalangi maupun memberikan tambahan rizqi, mempercepat ataupun memperlambat datangnya rizqi. Hal ini adalah iman yang wajib dimiliki pengusaha muslim. Allah menjamin rizqi semua makhluknya. Bahkan binatang melata sekecil apapun Allah tak terlambat membagi rizqinya. "Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberikan rizqinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata" [Q.S. Huud : 6]

Rizqi adalah satu dari empat hal yang sudah Allah gariskan. Allah telah mengutus dan memberi perintah kepada malaikat untuk menuliskan tentang rizqi kepada 'sekerat daging' yang ada di dalam perut ibunya. Setelah dituliskan tentang amalan, rizqi, ajal dan sengasara/bahagia -nya baru kemudian ruh ditiupkan atas 'sekerat daging' tersebut. Penciptaanmu disatukan dalam perut ibumu selama 40 hari (dalam bentuk nutfah/air mani) lalu berubah menjadi segumpal darah selama itu pula. Lalu berubah menjadi sekerat daging selama itu pula. Lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk menuliskan empat hal. Dikatakan kepada malaikat 'tulislah' 1. Amalannya 2. Rizqinya 3. Ajalnya 4. Sengsara/bahagia Kemudian ditiupkan ruh kepadanya Jadi, tak ada alasan untuk khawatir akan rizqi Allah kepada kita. Allah itu tidak mengantuk dan tidak pernah tidur. Allah tak pernah berhenti mengurus makhluk-Nya. Cepat atau lambat rizqi akan datang kepada kita. Asuransi untuk anak bisa dialihkan dalam bentuk barang (dinar, dirham misalnya). Anak sudah diberi asuransi dari Allah SWT sejak dia berumur 120 hari di dalam perut ibunya. Pada umumnya anak-anak mempunyai masa depan yang lebih cerah dari pada orang tuanya.

Semua rizqi, semua nikmat yang dimiliki oleh manusia adalah milik Allah. Nikmat Allah antara lain berupa nikmat iman dan islam, sehat dan nikmat akan harta. Jaman dahulu ada  seorang pakar ekonomi terkenal yang bernama Qarun. Qorun adalah hartawan yang Allah tenggelamkan ke dalam bumi berikut kerajaan bisnisnya. Qorun mengklaim segala hal yang dimilikinya adalah karena kepandaiannya. Qorun berkata, "Sesungguhnya aku mendapat banyak harta ini karena kepandaianku". Dan apakah ia tidak mengetahui bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya lebih kuat dari padanya dan lebih banyak harta kumpulannya (Q.S. Al-Qashas : 78)

Padahal segala sesuatu hal yang ada di bumi ini adalah milik Allah SWT semata. Semua nikmat adalah milik Allah untuk menguji manusia apakah bersyukur atau tidak. Oleh karena itu, jika orang yang beriman saat diberi kesuksesan oleh Allah mengatakanHadza Min Fadhli Rabbi. Seperti yang dikatakan Nabi Sulaiman pada Surat An-Naml (40).

Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari al-kitab: "aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata, "ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikannya sendiri dan barang siapa ingkar maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia (An-Naml :40) Jika rizqi semua makhluk hidup Allah SWT yang menjamin, lalu apakah manusia hanya berdiam diri sambil berdzikir dan kemudian rizqi Allah begitu saja mudah turun. Allah memiliki cara untuk memberi rizqi kepada makhluknya. --- 4 cara Allah memberi rizqi kepada makhluknya: 1. Rizqi disediakan 'tanpa memerlukan usaha' untuk meraihnya.

"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberikan rizqinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata" [Q.S. Huud : 6] 2. Rizqi diberikan berdasarkan atas usaha yang sudah diberikan. Seseorang yang bekerja dua jam mendapatkan "hasil" dia bekerja selama dua jam tersebut. Orang yang bekerja selama tiga jam juga mendapatkan "hasil" dia bekerja selama tiga jam. Begitu seterusnya. Orang mendapatkan hasil atas apa yang diusahakannya.

"dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya" (An-Najm:39) 3. Rizqi orang bersyukur. Cara orang bersyukur adalah memanfaatkan segala karunia yang dimiliki untuk kebaikan.  Memanfaatkan semua panca indra, capital, waktu dan tenaga secara maksimal untuk mencari nafkah di bumi ini juga termasuk dalam bersyukur. Bentuk syukur yang lain adalah dengan sedekah. Sunatullah bagi orang yang banyak memberi adalah banyak menerima. Maka, orang yang semakin banyak sedekah maka akan semakin banyak menerima.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim :7) 4. Rizqi orang bertaqwa dan bertawakal kepada Allah. Taqwa berarti mengimani yang ghaib, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, menafkahkan sebagian rizqi nya kepada yang berhak. Orang yang bertaqwa adalah orang yang menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertaqwa diberikan jalan keluar oleh Allah. Jalan keluar bagi segala kesulitan dan masalahnya. Rizqi orang yang bertaqwa berasal dari jalan yang tidak disangka-sangka. Orang yang bertaqwa ini tak hanya sekedar bertaqwa namun juga bertawakal kepada Allah. Tawakalnya orang bertaqwa adalah seperti burung yang terbang di pagi hari dan kembali ke sarangnya di sore hari dalam keadaan kenyang. "...barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dari arah yang tidak di sangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu" (Q.S. At-Thalaq : 2-3)

Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah). ---- Manfaat mengimani bahwa rizqi semata dari Allah 1. Selalu optimis

"Jangan pernah engkau merasa rizqimu telat datang, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan matu hingga ia usai menikmati rizqinya yang terakhir (yang telah ditentukan-Nya) karenanya tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi yaitu dengan mengambil jalan yang halal dan meninggalkan yang haram' [H.R. Ibnu Majah]"Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" [Q.S. Fathir : 2] 2. Rizqi pasti lancar.

"Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" [Q.S. Al-A'raf : 96] Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa maka Allah akan menjamin keberkahan dari langit dan bumi. Salah satu contoh tatanan negeri yang dibangun atas dasar iman adalah negeri Saba. Negeri ini adalah negeri yang benar-benar makmur. Negeri ini berada di jalur perdagangan. Cuaca negeri ini stabil sehingga membuat musim panen buah berlangsung sepanjang tahun. Penduduk negeri Saba adalah negeri yang penduduknya beriman dan bertaqwa kepada Allah.Penduduk yang semula beriman kepada Allah ini berubah menjadi kafir dan berpaling dari Allah. Oleh karen itu, atas ijin Allah negeri Saba yang makmur ini Allah binasakan dengan mengirim banjir bandang. Dua buah kebun yang ada di kanan kan di kiri sirna dan berubah menjadi kebun yang pohon-pohonnya berbuah pahit. "Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir". [QS. Saba, 34:15-17] Suatu saat nanti, di akhir jaman penduduk di muka bumi ini kembali beriman dan bertaqwa kepada Alllah. Pada saat ini Allah membukakan pintu keberkahan-Nya. Dikabarkan bahwa saking berkahnya satu buah delima cukup untuk mengenyangkan tujuh orang. Kulit buah delima yang besar tersebut bisa digunakan untuk berteduh. Air susu kambing yang berasal dari satu puting kambing bisa mengenyangkan sepuluh orang. Itulah yang dinamakan keberkahan. Minum dan makan sedikit saja sudah cukup. Allah menjamin rizqi kepada setiap makhluknya. Namun, rizqi mungkin saja telat datang kepada kita. Rizqi yang telat datang bisa jadi disebabkan karena maksiat yang kita lakukan sendiri. "Sesungguhnya seseorang dapat saja terhalang dari mendapatkan rizqinya akibat dari dosa yang ia kerjakan" [H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Al-Hakim dll] 3. Terhindar dari sifat serakah

Jika manusia mengimani bahwa rizqi manusia sudah dijatah oleh Allah, maka manusia tidaklah akan mempunyai sifat serekah. Sifat serakah manusia terjadi karena manusia tidak akan pernah habis menuruti ambisinya. Manusia itu sudah mempunyai satu lembah masih terus mencari lembah yang lain. Selain itu manusia juga tidak akan pernah khawatir rizqinya diambil dan diserobot orang. Andai kata anak itu memiliki emas satu lembah, niscaya ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi mulut (hawa nafsu) -nya melainkan tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat kepada-Nya [Muttafaqun'alaih] [Insya Allah bersambung ke :: MENJADI PENGUSAHA MUSLIM SEJATI  AGAR SUKSES DUNIA dan AKHIRAT (2)] [http://peluangusahabundaku.blogspot.com/2012/08/menjadi-pengusaha-muslim-sejati-agar.html]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline