Lihat ke Halaman Asli

Kutukan yang Menghancurkan

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.dream.co.id/stories/kisah-juraij-kutukan-ibu-dan-bayi-bisa-bicara-160426v.html

Di sebuah desa terpencil, ada seorang pria bernama Joko. Dia dikenal sebagai seorang pria yang biasa-biasa saja, tidak memiliki kekayaan atau ketampanan yang menonjol. Namun, Joko memiliki satu hasrat yang mendalam: dia sangat mencintai seorang wanita cantik bernama Sari. Sari adalah gadis paling menarik di desa itu, dan banyak pria yang menginginkan cintanya.

Namun, Sari tidak pernah memperhatikan Joko. Setiap kali Joko mencoba mendekatinya, Sari selalu menolak dengan halus. Joko merasa putus asa dan frustrasi. Dalam keputusasaan itu, Joko mendatangi seorang dukun terkenal di desa yang dikenal mampu membuat pelet yang ampuh.

"Mbah.., aku ingin Sari menjadi istriku. Apa pun caranya," kata Joko. Dukun itu, menatap Joko.

"Pelet ini akan membuatnya mencintaimu, tapi kau harus siap menanggung konsekuensinya," kata dukun itu dengan suara berbisik. Tanpa berpikir panjang, Joko menyetujui syarat-syarat yang diberikan dukun tersebut.

Pelet itu bekerja lebih cepat dari yang Joko bayangkan. Sari tiba-tiba berubah menjadi cinta dan perhatian padanya. Mereka segera menikah dan hidup bersama sebagai suami istri. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.

Sari mulai menunjukkan tanda-tanda penderitaan yang aneh. Setiap malam, dia sering terbangun dengan mimpi buruk dan berteriak ketakutan. Wajahnya semakin pucat dan tubuhnya semakin lemah. Joko merasa bingung dan khawatir, tetapi dia tidak berani mengakui kepada siapa pun bahwa ini mungkin akibat dari pelet yang digunakan.

Suatu malam, saat Joko sedang tidur, dia mendengar suara isak tangis dari kamar sebelah. Ketika dia mendekati kamar itu, dia melihat Sari duduk di lantai, memeluk lututnya dengan tubuh yang gemetar.

"Sari, ada apa?" tanya Joko dengan suara penuh kekhawatiran.

"Aku melihat bayangan hitam,mas. Bayangan itu selalu mengikutiku dan menggangguku setiap malam," jawab Sari ketakutan.

Joko merasa ketakutan. Dia tahu ini bukan kebetulan. Bayangan hitam itu pasti adalah bagian dari konsekuensi pelet yang diberikan oleh dukun. Semakin lama, teror itu semakin intens. Sari semakin menderita, dan Joko merasa semakin bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline