Lihat ke Halaman Asli

Pengkhianatan Sang Istri

Diperbarui: 8 Juli 2024   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://karna.id/__trashed/

Andi, seorang pria pekerja keras, adalah kepala keluarga yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk istri dan anaknya. Dia bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan lokal, sementara istrinya, Dina, mengurus rumah tangga dan merawat anak balita mereka, Fira, yang berusia tiga tahun.


Rumah mereka selalu penuh dengan tawa dan canda. Andi selalu pulang dengan membawa senyum, dan Dina selalu menyambutnya dengan hangat. Fira, dengan mata mungilnya yang bercahaya, selalu berlari menyambut ayahnya setiap kali dia pulang dari kerja. Bagi Andi, tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada melihat senyum di wajah istri dan anaknya.

Namun, di balik kebahagiaan yang tampak itu, tersembunyi sebuah rahasia yang kelam. Dina, yang selama ini dianggap sebagai istri dan ibu yang setia, sebenarnya menyimpan rasa tidak puas terhadap kehidupan rumah tangganya. Dia merasa terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang monoton.

Perasaan ini mulai membawanya pada tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab. Dina mulai mencari hiburan di luar rumah, bertemu dengan teman-teman lama, dan bahkan mulai berkenalan dengan pria-pria baru.

Tanpa memikirkan akibatnya, Dina mulai terlibat dalam hubungan gelap dengan beberapa teman prianya. Awalnya, itu hanyalah sekedar iseng tapi akhirnya menjadi kebiasaan. Dina mulai sering berbohong kepada Andi, mengatakan bahwa dia harus keluar untuk urusan penting .

Andi tidak pernah curiga. Dia percaya pada Dina dan selalu berpikir bahwa istrinya hanya butuh waktu untuk dirinya sendiri. Andi tidak pernah membayangkan bahwa wanita yang dia cintai akan mengkhianatinya.

Sementara itu, Fira yang masih balita tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya merasa bahwa ibunya semakin jarang ada di rumah. Andi juga mulai merasa ada yang tidak beres dengan Dina.

Suatu hari, ketika Andi pulang lebih awal, dia menemukan rumah dalam keadaan sepi. Fira sedang tertidur di kamar bersama pengasuhnya, tetapi Dina tidak ada. Andi mencoba menghubungi Dina melalui telepon, tetapi tidak diangkat.

Menjelang maghrib, Dina pulang. Wajahnya tampak lelah, tetapi ada senyum tipis di bibirnya. Andi, yang sudah menunggu dengan cemas, langsung mendekati Dina. "Dina, kamu dari mana?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Dina terkejut melihat Andi yang sudah menunggunya. "Maaf, aku lupa membawa ponsel. Aku hanya keluar untuk bertemu dengan teman," jawabnya dengan suara yang terdengar tidak meyakinkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline